Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2021, 05:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Saat kita ingin punya tubuh ideal, berat badan yang turun dengan cepat pasti terasa menyenangkan. Namun, tahukah Anda bahwa hal tersebut bisa berakibat buruk?

Banyak ahli kesehatan mengatakan bahwa berat badan yang turun terlalu cepat sebenarnya tidak akan bertahan lama.

Hal itu justru membuat bobot tubuh Anda kembali naik drastis. Berat badan yang turun terlalu cepat juga dianggap berbahaya untuk kesehatan. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Baca juga: Mata Berkunang-kunang

Bahaya berat badan turun terlalu cepat

Menurut ahli diet Marcio Griebeler, penurunan berat badan ditentukan oleh berat badan awal , usia, dan tingkat aktivitas Anda.

Griebeler juga menyarankan agar kita tidak melakukan diet terlalu ekstrim. Pasalnya, diet ketat memang menjanjikan penurunan berat badan yang cepat dan signifikan namun hasilnya tidak bisa dipertahankan untuk jangka panjang.

“Jika pola diet yang Anda jalani tidak bisa dipertahankan untuk jangka panjang, itu bukan cara yang sehat justru bisa membuat Anda jatuh sakit dan berat badan kembali naik,” ungkapnya.

Menurut Griebeler, penurunan berat badan dikatakan normal jika berhasil menurunkan 0,5 kilogram hingga satu kilogram bobot tubuh setiap minggu.

Jika berat badan turun terlalu cepat, maka bisa memicu berbagai hal berikut:

1. Metabolisme melambat

Metabolisme adalah proses pembakaran kalori tubuh. Metabolisme yang lambat dapat merusak kemampuan tubuh Anda untuk mempertahankan berat badan.

“Ketika Anda menurunkan berat badan terlalu cepat, tubuh Anda memperlambat proses pembakaran kalorinya. Itu adalah cara tubuhmu mencoba memastikan agar kamu tidak kelaparan. Anda mungkin kehilangan banyak berat badan segera, tetapi metabolisme akan melambat,” ungkapnya.

Melambatnya metabolisme inilah yang membuat berat badan kembali naik setelah Anda berhasil menurunkannya dengan cepat.

Ketika Anda kembali makan makanan biasa, metabolisme Anda tidak terbiasa dengan banyak kalori sehingga berat badan kembali naik.

2. Massa otot menurun

Saat Anda mengurangi kalori, Anda mungkin melihat angka pada timbangan turun seperti drastis.

Namun, penurunan tersebut terjadi bukan karena massa lemak yang hilang melainkan massa otot yang mulai menurun.

“Pembatasan kalori yang tiba-tiba dan dalam jumlh akan membuat Anda kehilangan massa otot,” kata Griebeler.

Lebih sulit untuk menurunkan berat badan ketika Anda tidak memiliki massa otot yang cukup karena otot membakar banyak kalori.

Baca juga: Hirsutisme

3.Kehilangan nutrisi penting

Tubuh Anda membutuhkan sejumlah lemak, protein, dan karbohidrat untuk berfungsi, yang tentunya juga membutuhkan berbagai macam vitamin dan mineral.

Saat Anda memangkas kalori atau berhenti mengonsumsi makanan tertentu seperti karbohidrat atau produk susu, Anda berisiko mengalami berbagai masalah berikut:

  • Masalah pencernaan seperti sembelit.
  • Kelelahan dan kehilangan energi.
  • Kehilangan kepadatan dan kekuatan tulang.
  • Kekebalan tubuh yang rendah terhadap penyakit.
  • Rambut rontok.

“Tidak ada salahnya mengurangi kalori jika Anda mengonsumsi berbagai makanan kaya nutrisi,” kata Griebeler.

Ketika melakukan diet, kita tetap harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com