6. Gangguan jaringan ikat
Gangguan jaringan ikat seperti sindrom Marfan dan sindrom Ehlers-Danlos juga bisa menjadi faktor risiko penyebab diseksi airta.
Ini adalah masalah terkait genetik yang dapat diturunkan ke anggota keluarga.
7. Riwayat keluarga diseksi aorta
Memiliki orang tua atau saudara kandung dengan diseksi aorta sebelumnya dapat meningkatkan risiko seseorang dalam mengembangkan kondisi medis berbahaya ini.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
8. Vaskulitis, khususnya aortitis
Penyakit radang ini memengaruhi pembuluh darah tubuh.
9. Cedera traumatis pada dada
Cendera tarumatis pada dada, misalnya, setelah kecelakaan mobil berkecepatan tinggi atau jatuh serius dari ketinggian lebih dari 20 kaki bisa menjadi faktor risiko penyebab diseksi aorta.
10. Usia antara 50 dan 65 tahun
Dinding aorta cenderung akan kehilangan elastisitasnya seiring bertambahnya usia.
11. Sedang hamil dan memiliki tekanan darah tinggi saat melahirkan
Kehamilan dan memiliki hipertensi saat melahirkan juga bisa menjadi faktor risiko penyebab diseksi aorta.
12. Aktivitas yang memperpanjang periode tekanan darah tinggi
Melakukan aktivitas yang dapat memperpanjang periode tekanan darah tinggi, seperti penggunaan kokain atau amfetamin sebaiknya dihindari karena bisa juga menjadi faktor risiko penyebab diseksi aorta.
Baca juga: 9 Makanan Penyebab Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.