KOMPAS.com - Lupus adalah kondisi autoimun yang dapat menyebabkan rasa sakit, masalah pada banyak organ dan sistem tubuh, peradangan, dan komplikasi yang berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa.
Pada kondisi autoimun seperti lupus, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat.
Melansir dari Medical News Today, sebagian besar orang menderita lupus eritematosus sistemik.
Baca juga: 21 Jenis Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Dialami Wanita daripada Pria
Lupus eritematosus sistemik mempengaruhi seluruh tubuh dan dapat menyerang hampir semua bagiannya, termasuk kulit, organ utama, rambut, otot, persendian, dan sistem pencernaan.
Kebanyakan orang didiagnosis lupus pada usia 15 dan 44 tahun.
Hanya sekitar 15 persen orang yang mengalami gejala lupus sebelum usia 18 tahun.
Demografi dan faktor lainnya dapat mempengaruhi tingkat keparahan dan perkembangan kondisi.
Lupus paling umum di antara wanita usia subur, dan "dua hingga tiga kali lebih umum di antara wanita kulit berwarna," menurut Lupus Foundation of America.
Riset pada tahun 2014 berjudul "Population-Based Incidence and Prevalence of Systemic Lupus Erythematosus" menemukan bahwa wanita dalam kelompok minoritas mengembangkan lupus lebih muda, memiliki gejala yang lebih parah, dan lebih mungkin meninggal karena lupus daripada yang lain.
Lupus dapat menyebabkan gejala yang awalnya tidak kentara tetapi semakin memburuk.
Gejalanya juga bisa muncul secara tiba-tiba atau bertahap.
Banyak orang dengan lupus tidak langsung menerima diagnosis karena gejala yang muncul mungkin mirip dengan kondisi lain, seperti fibromyalgia, rheumatoid arthritis, dan berbagai penyakit lain yang mempengaruhi sistem organ yang sama.
Hampir semua gejala penyakit atau peradangan dapat menandakan lupus.
Namun, beberapa gejala yang paling erat kaitannya dengan lupus meliputi :
Baca juga: Mengapa Penyakit Autoimun Lebih Banyak Menyerang Wanita daripada Pria?
Ada jenis lupus lain selain lupus eritematosus sistemik. Jenis lainnya termasuk:
Beberapa orang mengembangkan lupus kulit yang mempengaruhi area kulit yang terpapar sinar matahari.
Ada tiga jenis lupus kulit yang meliputi akut, subakut, dan kronis.
Gejalanya meliputi:
Paparan sinar matahari dapat memperburuk lupus jenis ini.
Beberapa orang dengan lupus kulit juga dapat mengembangkan lupus di dalam tubuh mereka.
Beberapa bayi lahir dengan lupus neonatal yang terjadi ketika antibodi ibu menyerang bayi.
Biasanya, ibu dan bayi tidak menderita lupus eritematosus sistemik meskipun beberapa wanita dapat mengembangkannya di kemudian hari.
Gejalanya meliputi:
Lupus neonatus biasanya menghilang dalam waktu 6 bulan.
Seiring waktu, lupus dapat menyebabkan komplikasi parah.
Komplikasi tersebut mungkin termasuk:
Baca juga: Mengenal Tiroiditis Hashimoto, Penyakit Autoimun Tiroid
Lupus adalah kondisi kronis.
Saat ini tidak ada obatnya, tetapi ada beberapa perawatan yang dapat membantu seseorang mengelola gejalanya dan mencegah komplikasi serius.
Perawatan yang tepat bervariasi pada orang dan kebutuhan perawatan seseorang dapat berubah seiring waktu.
Terkadang, obat yang pernah bekerja dengan baik berhenti bekerja atau mulai menyebabkan efek samping yang parah.
Untuk alasan ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif.
Beberapa obat berikut dapat membantu mengobati lupus:
Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Autoimun?
Para ilmuwan sedang meneliti strategi lain untuk mengobati lupus.
Uji klinis menawarkan harapan bagi beberapa orang dengan kondisi tersebut, jadi mungkin ada baiknya bertanya kepada dokter apakah ada uji coba yang dilakukan secara lokal.
Beberapa orang dengan lupus menemukan bantuan dari pengobatan alternatif, seperti akupunktur dan diet khusus.
Namun, perlu dicatat bahwa penelitian klinis belum menemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa perawatan ini berhasil.