Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Batuk Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 26/10/2021, 14:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Post nasal drip, yakni sensasi ada sesuatu menetes di bagian belakang tenggorokan dari hidung
  • Suara serak
  • Sering berdehem

Seseorang yang mencurigai memiliki gejala LPR sebaiknya dapat segera berkonsultasi dengan dokter.

LPR yang tidak diobati pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan suara atau radang tenggorokan.

Jadi, pengobatan dini menjadi kunci mencegah komplikasi.

Tidak ada obat untuk refluks asam lambung, GERD, atau LPR.

Meski begitu, obat-obatan tertentu dan perawatan di rumah dapat membantu seseorang untuk mengelola gejalanya.

Baca juga: 10 Penyebab GERD yang Umum Terjadi

5. Pneumonia aspirasi

Dimungkinkan untuk menghirup partikel kecil cairan atau makanan saat makan. Pada orang sehat, paru-paru akan mengeluarkan partikel tersebut melalui batuk.

Terkadang, paru-paru mungkin tidak cukup sehat untuk menghilangkan partikel-partikel kecil. Ketika ini terjadi, bakteri dari makanan dapat terperangkap di paru-paru, mengakibatkan pneumonia aspirasi.

Seseorang diketahui berada pada peningkatan risiko untuk mengembangkan pneumonia aspirasi jika dirinya memiliki refluks asam lambung atau disfagia.

Batuk yang terdengar basah setelah makan adalah gejala pneumonia aspirasi.

Penderita juga mungkin batuk lendir yang terlihat hijau atau berdarah.

Gejala pneumonia aspirasi lainnya bisa termasuk:

  • Rasa sakit saat menelan
  • Batuk atau mengi setelah makan
  • Heartburn
  • Demam yang dimulai dalam satu jam setelah makan
  • Pneumonia berulang
  • Produksi air liur meningkat
  • Sesak napas atau kelelahan saat makan atau minum

Jika tidak diobati, pneumonia aspirasi dapat menyebabkan masalah serius, seperti abses paru-paru atau gagal napas.

Jadi, selalu bicarakan dengan dokter sesegera untuk siapa saja yang berpikir dirinya mungkin menderita pneumonia aspirasi.

Baca juga: 3 Komplikasi Pneumonia Akibat Covid-19 yang Bisa Terjadi

6. Infeksi saluran pernapasan

Banyak batuk disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas.

Batuk ini biasanya dapat sembuh dalam dua hingga tiga minggu.

Setiap batuk yang berlangsung 8 minggu atau lebih dianggap kronis.

Batuk kronis setelah makan bisa disebabkan oleh infeksi yang tidak kunjung sembuh dengan baik.

Batuk yang disebabkan oleh infeksi terdengar seperti batuk yang keras, kering, dan terus-menerus.

Batuk ini bisa menyebabkan peradangan pada saluran napas yang dapat menyebabkan batuk lebih banyak.

Batuk yang disebabkan oleh infeksi sulit diobati karena siklus peradangan dan batuk mencegah penyembuhan.

Jika batuk tidak hilang, dokter mungkin meresepkan anti-inflamasi, seperti steroid inhalasi atau oral.

Baca juga: 4 Komplikasi Flu yang Berbahaya

Kapan harus ke dokter ketika batuk setelah makan?

Pada dasarnya tidak semua orang yang mengalami batuk setelah makan perlu pergi ke dokter.

Namun, adalah ide yang baik untuk dapat menemui dokter untuk batuk setelah makan ketika:

  • Itu sering terjadi
  • Itu berlangsung lebih dari 2 minggu
  • Alasan atau penyebab batuk tidak diketahui
  • Ada darah di lendir
  • Orang yang mengalami batuk adalah perokok aktif
  • Batuk terus memburuk
  • Orang yang mengalami batuk mengalami gejala lain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau