KOMPAS.com - Abses paru-paru adalah munculnya rongga berisi nanah di jaringan paru-paru.
Ini adalah kondisi yang bisa sulit diobati dan juga dapat mengancam jiwa.
Oleh sebab itu, abses paru-paru sebaiknya dapat diwaspadai.
Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Melansir Medical News Today, dalam kebanyakan kasus, abses paru-paru adalah hasil dari infeksi bakteri di jaringan paru-paru.
Infeksi menyebabkan jaringan paru-paru mati dan nanah terkumpul di rongga yang dihasilkan.
Tapi, abses paru-paru tetap saja dapat disebabkan oleh apa pun selain infeksi yang dimulai di paru-paru.
Berdasarkan penyebabnya, abses paru-paru memang bisa dibagi menjadi dua, yakni abses paru-paru primer dan abses paru-paru sekunder.
Keduanya memiliki penyebab yang berbeda dan berkembang dari strain bakteri yang berbeda.
Berikut penjelasannya lebih lengkapnya:
Abses paru-paru primer adalah abses paru-paru yang disebabkan oleh infeksi di dalam paru-paru.
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Translational Medicine (ATM) pada 2015, gangguan penggunaan alkohol adalah kondisi yang paling mungkin membuat seseorang rentan terkena abses paru-paru.
Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Orang dengan gangguan penggunaan alkohol sering mengalami serangan muntah (muntah berulang) dan tingkat kesadaran yang berubah.
Komplikasi ini meningkatkan kemungkinan seseorang “menghirup” atau “memasukkan” isi perut dan bakteri ke dalam paru-paru yang dapat menyebabkan infeksi di sana.
Orang-orang yang menyalahgunakan alkohol juga seringkali memiliki sistem kekebalan lemah akibat kondisi kesehatan secara keseluruhan yang buruk dan kekurangan gizi.
Kondisi ini pun bisa membuatnya lebih mudah untuk mengembangkan infeksi.
Pneumonia, termasuk jenis yang dikenal sebagai pneumonia aspirasi juga dapat menyebabkan abses paru primer.
Pneumonia aspirasi adalah infeksi yang berkembang setelah makanan atau sekresi dari mulut, lambung, atau sinus dihirup ke paru-paru alih-alih masuk ke kerongkongan.
Pneumonia aspirasi adalah penyebab abses primer yang sangat umum.
Baca juga: 3 Komplikasi Pneumonia Akibat Covid-19 yang Bisa Terjadi
Aspirasi makanan atau sekret paling sering terjadi saat seseorang dibius atau tidak sadar, baik sebagai akibat dari intoksikasi atau anestesi.
Bahan yang terhirup seringkali merusak jaringan paru-paru.
Bahan itu juga biasanya mengandung bakteri, baik dari infeksi atau dari bakteri normal yang ditemukan di mulut, saluran pernapasan, atau perut.
Abses paru-paru sekunder adalah abses paru-paru yang terjadi sebagai akibat dari proses di tempat lain.
Contohnya meliputi:
Untuk diketahui, abses paru sekunder dilaporkan lebih jarang terjadi daripada abses paru primer.
Baca juga: 3 Cara Mendiagnosis Pneumonia yang Penting Diketahui
Dilansir dari WebMD, orang-orang dengan gangguan penggunaan alkohol atau yang baru saja sakit, terutama dengan pneumonia memiliki risiko lebih tinggi terkena abses paru-paru
Orang lain yang juga berisiko terkena abses paru-paru termasuk mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah dari:
Risiko terkena abses paru-paru juga tinggi pada orang-orang yang baru saja dianestesi atau dibius, dan yang tidak sadarkan diri akibat cedera atau sakit.
Selain itu, menghirup benda asing yang menghalangi jalan napas bisa pula menjadi faktor risiko abses paru-paru.
Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.