Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Penyakit Paru Interstisial yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 04/11/2021, 18:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Dalam kasus ini, kondisi ini dapat disebut penyakit paru interstisial idiopatik.

Melansir Health Line, penyebab lain penyakit paru interstisial termasuk kondisi medis, penggunaan beberapa obat, atau paparan zat beracun yang merusak paru-paru.

Penyebab penyakit paru interstisial ini dapat dibagi ke dalam tiga kategori utama.

Berikut ini penyebab penyakit paru interstisial yang perlu diwaspadai:

1. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan merusak bagian tubuh yang sehat.

Kerusakan paru-paru juga dapat terjadi akibat penyakit autoimun, seperti:

  • Dermatomiositis, yakni penyakit peradangan yang menyebabkan kelemahan otot dan ruam kulit
  • Lupus, yakni suatu kondisi di mana sistem kekebalan menyerang banyak jenis jaringan, termasuk kulit, persendian, dan organ lainnya
  • Penyakit jaringan ikat campuran atau mixed connective tissue disease, yakni suatu kondisi yang memiliki gejala beberapa penyakit jaringan ikat, termasuk polimiositis, lupus, dan skleroderma
  • Polymyositis, yakni suatu kondisi yang menyebabkan peradangan otot
  • Vaskulitis, yakni peradangan dan kerusakan pembuluh darah di tubuh
  • Rheumatoid arthritis, yakni penyakit di mana sistem kekebalan menyerang sendi, paru-paru, dan organ lainnya
  • Skleroderma, yakni sekelompok penyakit yang menyebabkan kulit dan jaringan ikat menebal dan mengencang
  • Sindrom Sjögren, yakni kondisi yang menyebabkan nyeri sendi, mata kering, dan mulut kering

Baca juga: 21 Jenis Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Dialami Wanita daripada Pria

2. Paparan zat beracun

Paparan zat berikut di tempat kerja atau di lingkungan juga dapat menyebabkan jaringan parut paru-paru:

  • Protein hewani, seperti dari burung
  • Serat asbes
  • Debu batu bara
  • Butiran debu
  • Debu silika
  • Asap tembakau

3. Pengobatan atau efek samping obat-obatan

Pada orang yang rentan, berbagai obat ini dapat merusak paru-paru:

  • Antibiotik seperti nitrofurantoin dan sulfasalazine
  • Antiinflamasi seperti aspirin, etanercept, dan infliximab
  • Obat kemoterapi seperti azathioprine, bleomycin, cyclophosphamide, methotrexate, dan vinblastine
  • Obat jantung seperti amiodarone
  • Obat-obatan seperti heroin dan pengobatannya, metadon

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

Faktor risiko penyakit paru interstisial

Ada sejumlah faktoryang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit paru interstisial.

Ini mungkin termasuk:

Usia

Penyakit paru interstisial jauh lebih mungkin menyerang orang dewasa, meskipun bayi dan anak-anak terkadang mengalami gangguan tersebut.

Paparan racun kerja dan lingkungan

Jika bekerja di pertambangan, pertanian, konstruksi atau karena alasan apa pun terpapar polutan yang diketahui bisa merusak paru-paru, risiko terkena penyakit paru interstisial pada seseorang bisa meningkat.

 

Gastroesophageal reflux disease atau penyakit asam lambung kronis

 

Jika mengalami refluks asam atau gangguan pencernaan yang tidak terkontrol, seseorang mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit paru interstisial.

Merokok

Beberapa bentuk penyakit paru interstisial lebih mungkin terjadi pada orang dengan riwayat merokok.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

 

Radiasi dan kemoterapi

 

Melakukan perawatan radiasi di dada atau menggunakan beberapa obat kemoterapi membuat seseorang lebih mungkin terkena penyakit paru-paru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau