Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Penyakit Paru Interstisial yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 04/11/2021, 18:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab penyakit paru interstisial atau interstitial lung disease (ILD) bisa bermacam-macam.

Penyakit paru intertisial adalah penyakit yang mencakup lebih dari 200 kondisi berbeda yang menyebabkan peradangan dan jaringan parut di sekitar kantung udara seperti balon di paru-paru atau disebut alveoli.

Jaringan parut yang terkait dengan penyakit paru interstisial pada akhirnya bisa memengaruhi kemampuan penderita untuk bernapas dan mendapatkan cukup oksigen ke dalam aliran darahnya.

Baca juga: 5 Gejala Penyakit Paru Interstisial yang Perlu Diwaspadai

Bagian lain dari paru-paru juga dapat terpengaruh, seperti saluran udara, lapisan paru-paru, dan pembuluh darah.

Penyakit paru interstisial adalah kondisi yang sebaiknya tak boleh dianggap remeh.

Pasalnya, jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan serangkaian komplikasi yang mengancam jiwa.

Merangkum Mayo Clinic, beberapa komplikasi penyakit paru interstisial yang bisa terjadi, termasuk:

Tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi pulmonal)

Tidak seperti tekanan darah tinggi sistemik, kondisi ini hanya memengaruhi arteri di paru-paru.

Hipertensi pulmonal dimulai ketika jaringan parut atau kadar oksigen rendah mempersempit pembuluh darah terkecil, membatasi aliran darah di paru-paru.

Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan di dalam arteri pulmonalis.

Hipertensi pulmonal adalah penyakit serius yang bisa terus memburuk seiring waktu.

Baca juga: 5 Penyebab Hipertensi Pulmonal yang Perlu Diwaspadai

Gagal jantung sisi kanan (cor pulmonale)

Kondisi serius ini terjadi ketika bilik kanan bawah jantung (ventrikel kanan) harus memompa lebih keras dari biasanya untuk memindahkan darah melalui arteri pulmonalis yang tersumbat.

Akhirnya ventrikel kanan gagal karena tekanan ekstra. Ini sering menjadi konsekuensi dari hipertensi pulmonal.

Gagal napas

Pada tahap akhir penyakit paru interstisial kronis, gagal napas terjadi ketika kadar oksigen darah sangat rendah seiring dengan meningkatnya tekanan di arteri pulmonalis dan ventrikel kanan yang menyebabkan gagal jantung.

Baca juga: 9 Jenis Gagal Jantung yang Harus Diketahui

Penyebab penyakit paru interstisial

Dokter seringkali tidak dapat menemukan penyebab penyakit paru interstisial.

Dalam kasus ini, kondisi ini dapat disebut penyakit paru interstisial idiopatik.

Melansir Health Line, penyebab lain penyakit paru interstisial termasuk kondisi medis, penggunaan beberapa obat, atau paparan zat beracun yang merusak paru-paru.

Penyebab penyakit paru interstisial ini dapat dibagi ke dalam tiga kategori utama.

Berikut ini penyebab penyakit paru interstisial yang perlu diwaspadai:

1. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan merusak bagian tubuh yang sehat.

Kerusakan paru-paru juga dapat terjadi akibat penyakit autoimun, seperti:

  • Dermatomiositis, yakni penyakit peradangan yang menyebabkan kelemahan otot dan ruam kulit
  • Lupus, yakni suatu kondisi di mana sistem kekebalan menyerang banyak jenis jaringan, termasuk kulit, persendian, dan organ lainnya
  • Penyakit jaringan ikat campuran atau mixed connective tissue disease, yakni suatu kondisi yang memiliki gejala beberapa penyakit jaringan ikat, termasuk polimiositis, lupus, dan skleroderma
  • Polymyositis, yakni suatu kondisi yang menyebabkan peradangan otot
  • Vaskulitis, yakni peradangan dan kerusakan pembuluh darah di tubuh
  • Rheumatoid arthritis, yakni penyakit di mana sistem kekebalan menyerang sendi, paru-paru, dan organ lainnya
  • Skleroderma, yakni sekelompok penyakit yang menyebabkan kulit dan jaringan ikat menebal dan mengencang
  • Sindrom Sjögren, yakni kondisi yang menyebabkan nyeri sendi, mata kering, dan mulut kering

Baca juga: 21 Jenis Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Dialami Wanita daripada Pria

2. Paparan zat beracun

Paparan zat berikut di tempat kerja atau di lingkungan juga dapat menyebabkan jaringan parut paru-paru:

  • Protein hewani, seperti dari burung
  • Serat asbes
  • Debu batu bara
  • Butiran debu
  • Debu silika
  • Asap tembakau

3. Pengobatan atau efek samping obat-obatan

Pada orang yang rentan, berbagai obat ini dapat merusak paru-paru:

  • Antibiotik seperti nitrofurantoin dan sulfasalazine
  • Antiinflamasi seperti aspirin, etanercept, dan infliximab
  • Obat kemoterapi seperti azathioprine, bleomycin, cyclophosphamide, methotrexate, dan vinblastine
  • Obat jantung seperti amiodarone
  • Obat-obatan seperti heroin dan pengobatannya, metadon

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

Faktor risiko penyakit paru interstisial

Ada sejumlah faktoryang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit paru interstisial.

Ini mungkin termasuk:

Usia

Penyakit paru interstisial jauh lebih mungkin menyerang orang dewasa, meskipun bayi dan anak-anak terkadang mengalami gangguan tersebut.

Paparan racun kerja dan lingkungan

Jika bekerja di pertambangan, pertanian, konstruksi atau karena alasan apa pun terpapar polutan yang diketahui bisa merusak paru-paru, risiko terkena penyakit paru interstisial pada seseorang bisa meningkat.

 

Gastroesophageal reflux disease atau penyakit asam lambung kronis

 

Jika mengalami refluks asam atau gangguan pencernaan yang tidak terkontrol, seseorang mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit paru interstisial.

Merokok

Beberapa bentuk penyakit paru interstisial lebih mungkin terjadi pada orang dengan riwayat merokok.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

 

Radiasi dan kemoterapi

 

Melakukan perawatan radiasi di dada atau menggunakan beberapa obat kemoterapi membuat seseorang lebih mungkin terkena penyakit paru-paru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau