Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyerang Paru-paru, Apa Perbedaan Bronkiolitis dan Bronkitis?

Kompas.com - 05/11/2021, 15:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Meski berbeda kondisi, ada kesamaan antara bronkiolitis dan bronkitis.

Kedua kondisi tersebut menyebabkan peradangan, tetapi mempengaruhi area paru-paru yang berbeda.

Melansir dari Medical News Today, perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa bronkitis melibatkan peradangan saluran udara yang mengarah ke tenggorokan.

Sementara itu, bronkiolitis melibatkan peradangan saluran udara kecil yang bercabang dari bronkus, yang disebut bronkiolus.

Baca juga: 11 Gejala Bronkitis Kronis yang Perlu Diwaspadai

Selain itu, bronkiolitis paling sering menyerang bayi dan anak kecil, sedangkan bronkitis adalah infeksi umum yang terjadi pada orang-orang dari segala usia.

Di bawah ini perbedaan antara bronkiolitis dan bronkitis, mulai dari gejala, penyebab, dan penanganannya.

Gejala

Beberapa orang mungkin sulit membedakan antara bronkiolitis dan bronkitis karena gejalanya sangat mirip.

Namun, area yang mereka pengaruhi berbeda.

Tingkat keparahan gejala pada kedua kondisi tersebut juga bisa sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang parah.

Secara umum, gejala bronkiolitis dan bronkitis meliputi:

  • pilek
  • batuk
  • mengi
  • sesak napas
  • demam, biasanya di bawah 38,3 derajat Celcius

Penyebab

Berbagai faktor dapat menyebabkan bronkiolitis atau bronkitis.

Bagian di bawah ini membahas penyebab dari kedua kondisi tersebut.

Bronkiolitis

Menurut American Lung Association, bronkiolitis paling sering terjadi pada anak kecil.

Penyebabnya biasanya virus.

Virus pernapasan syncytial adalah agen infeksi yang paling umum di bronkiolitis.

Meskipun dapat terjadi kapan saja, paling sering terjadi pada bulan-bulan musim dingin di negara subtropis.

Bronkitis akut

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), virus juga yang biasanya menyebabkan bronkitis akut.

Konon, dalam beberapa kasus, infeksi virus seperti pilek bisa berkembang menjadi bronkitis.

Lebih jarang, infeksi bakteri dapat menyebabkan bronkitis.

Baca juga: 4 Gejala Bronkitis yang Jarang Disadari

Bronkitis kronis

Bronkitis kronis, di sisi lain, biasanya berkembang dari waktu ke waktu karena merokok atau paparan iritasi lingkungan, seperti asap bahan bakar biomassa atau polusi udara.

Kondisi ini juga merupakan kondisi jangka panjang.

Penangananan

Baik bronkiolitis dan bronkitis cenderung memerlukan perawatan suportif.

Perawatan suportif akan fokus pada pengelolaan dan pengurangan gejala.

Dalam banyak kasus, hanya perawatan di rumah yang diperlukan, dan kondisi ini biasanya sembuh tanpa komplikasi.

Namun, perawatan berikut juga dapat membantu.

Bronkiolitis

Seseorang dapat meredakan gejala bronkiolitis dengan:

  • Menggunakan tetes hidung saline: Tetes hidung saline yang dijual bebas dapat membantu mengurangi hidung tersumbat.
  • Tidur tegak: Tidur dengan kepala ditinggikan dapat membuat seseorang lebih mudah bernapas.
  • Mencoba terapi oksigen: Pada anak-anak dengan kadar oksigen rendah yang memerlukan rawat inap, terapi oksigen dapat membantu. Riset menunjukkan bahwa penggunaan oksigen dengan kanula hidung aliran tinggi dapat menurunkan resistensi jalan napas dan memberikan tekanan jalan napas, sehingga lebih mudah untuk bernapas.

Baca juga: Apakah Bronkitis Menyebabkan Demam?

Bronkitis

Seseorang dapat meredakan gejala bronkitis dengan:

  • Minum banyak cairan: Tetap terhidrasi membantu melonggarkan lendir di dada, membuatnya lebih mudah untuk bernapas.
  • Istirahat: Istirahat yang cukup sangat penting dalam memungkinkan tubuh untuk sembuh.
  • Mencoba tetes hidung salin: Ini juga dapat membantu meringankan beberapa gejala bronkitis.
  • Menggunakan pelembab udara: Ini menambah kelembapan ke udara, melonggarkan lendir, dan memudahkan seseorang untuk bernapas.
  • Minum obat batuk: Minum obat untuk menekan batuk yang berhubungan dengan bronkitis dapat membantu. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin hanya merekomendasikan meminumnya di malam hari untuk membantu tidur yang lebih baik.
  • Menggunakan bronkodilator: Obat-obatan seperti albuterol dapat membuka saluran udara agar lebih mudah bernapas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau