Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Pneumonia dan Kanker Paru-paru yang Penting Diketahui

Kompas.com - 05/11/2021, 17:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Beberapa orang dapat mengobati pneumonia di rumah dengan banyak cairan, istirahat, dan obat-obatan.

Orang dengan pneumonia yang lebih parah mungkin perlu tinggal di rumah sakit untuk menerima cairan intravena (IV) dan antibiotik.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur Pakai Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Penerita pneumonia yang lebih parah mungkin juga memerlukan terapi oksigen atau bantuan pernapasan.

Sementara itu, biasanya lebih sulit bagi dokter untuk mendiagnosis kanker paru-paru.

Rontgen dada dapat memberikan beberapa informasi, tetapi biopsi seringkali diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Jika mengonfirmasi diagnosis kanker paru-paru, dokter seringkali akan mengambil tes lebih lanjut, termasuk PET scan.

PET scan dapat membantu dokter menilai seberapa jauh kanker telah menyebar.

Dokter juga mungkin akan memesan biopsi, di mana sampel jaringan kecil di paru-paru akan diambil dan  diperiksa di bawah mikroskop.

Biasanya, dokter memasukkan tabung kecil ke paru-paru melalui hidung atau mulut untuk mengumpulkan sampel ini. Dokter biasanya akan menggunakan CT scan untuk memandu biopsi.

Hasil tes ini akan menentukan jenis kanker paru-paru, lokasi tumor primer, dan stadium penyakit.

Baca juga: 9 Komplikasi Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Dokter akan menggunakan informasi ini serta kesehatan individu secara keseluruhan untuk menentukan pendekatan pengobatan yang paling efektif.

Perawatan akan bertujuan untuk menyembuhkan, mengendalikan, atau meredakan gejala.

Pilihan pengobatan yang tersedia dapat berkisar dari prosedur bedah dasar hingga kemoterapi atau radioterapi, tergantung pada tingkat keparahan kanker paru-paru.

Faktor risiko pneumonia dan kanker paru-paru

Setiap orang pada dasarnya dapat mengembangkan pneumonia dan kanker paru-paru.

Namun, beberapa faktor bisa membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan masalah kesehatan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com