KOMPAS.com - Mata minus atau rabun jauh (miopi) banyak terjadi di kalangan orang dewasa dan anak-anak.
Miopia adalah kelainan refraksi yang mmebuat kita tak mampu melihat objek yang jauh. Hal ini terjadi karena permukaan bola mata yang memanjang atau melengkung.
Hal ini memicu sinar cahaya untuk fokus di titik depan retina, bukan langsung pada permukaannya.
Baca juga: 10 Gejala Gagal Ginjal Stadium 5 yang Perlu Diwaspadai
Riset di tahun 2020 menyatakan bahwa tidak ada obat untuk miopia. Meskipun tidak ada obat untuk miopia, ada beberapa metode manajemen dan kontrol yang terbukti berhasil.
Berikut berbagai metode untuk mengatasi miopi:
Untuk orang dewasa, miopia dapat diatasi dengan operasi refraktif, juga disebut operasi mata laser.
Laser digunakan untuk membentuk kembali jaringan kornea mata dan memperbaiki kesalahan refraksi.
Operasi mata laser tidak dianjurkan untuk anak-anak. Namun, badan penagwas obat dan makanan AS belum menyetujui operasi laser untuk siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun.
Mengenakan kacamata korektif atau lensa kontak untuk mengontrol miopia dengan mengubah tempat cahaya mengenai retina, mengubah penglihatan yang sebelumnya buram menjadi jelas.
Lensa yang sesuai dengan kondisi mata dapat membengkokkan cahaya, memungkinkannya untuk fokus dengan benar pada titik fokus retina.
Baca juga: Kenapa Asam Lambung Bisa Menyebabkan Batuk?
Tetes mata atropin telah terbukti secara signifikan memperlambat perkembangan miopia pada anak-anak.
Dua percobaan besar di Asia menemukan bahwa tetes atropin memperlambat perkembangan miopia anak-anak hingga 60 persen.
Namun, karena miopia tidak dapat disembuhkan, anak-anak yang menggunakan tetes atropin mungkin masih perlu memakai kacamata atau lensa kontak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.