Jika pertumbuhan berubah menjadi penyumbatan di usus besar, hal itu dapat menyebabkan orang tersebut merasa seolah-olah mereka tidak pernah bisa mengosongkan isi perutnya.
Bahkan jika usus mereka kosong, mereka masih akan merasa perlu menggunakan kamar kecil lagi.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali Warna Keputihan Kanker Ovarium
Tinja mungkin memiliki garis-garis darah merah segar, atau seluruh tinja mungkin memiliki penampilan yang lebih gelap dan seperti ter.
Ada banyak kemungkinan penyebab lain dari tinja berdarah, seperti wasir.
Namun, siapa pun yang mengalami darah dalam tinja mereka tetap harus menemui dokter untuk diagnosis.
Penurunan berat badan secara tiba-tiba dan tidak terduga merupakan tanda dari beberapa jenis kanker.
Secara tidak sengaja kehilangan 10 pon atau lebih dalam waktu 6 bulan mungkin merupakan tanda untuk melapor ke dokter.
Pada penderita kanker, penurunan berat badan mungkin karena sel kanker mengonsumsi lebih banyak energi tubuh.
Sistem kekebalan tubuh juga bekerja keras untuk melawan sel kanker.
Jika tumornya besar, dapat menyebabkan penyumbatan di usus besar, yang dapat menyebabkan perubahan usus dan penurunan berat badan lebih lanjut.
Baca juga: 8 Penyebab Kanker Kantung Empedu yang Perlu Diwaspadai
Orang dengan kanker usus besar mungkin merasakan kelelahan atau kelemahan yang konstan, mungkin karena sel kanker menggunakan energi ekstra dan stres akibat gejala usus.
Meskipun merasa lelah sesekali adalah normal, kelelahan kronis tidak hilang dengan istirahat.
Kelelahan kronis umumnya merupakan gejala dari kondisi yang mendasarinya.
Siapa pun yang mengalami kelelahan harus menemui dokter untuk membantu menentukan penyebabnya.
Begitu kanker mulai menguras energi dari tubuh dan timbul rasa lelah, biasanya orang akan mengalami gejala terkait, seperti sesak napas.
Mereka mungkin merasa sulit untuk mengatur napas atau mungkin menjadi sangat cepat lelah dari sesuatu yang sederhana seperti berjalan jarak pendek atau tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.