Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2021, 16:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Deviasi septum dapat menyebabkan infeksi sinus berulang dan peradangan di sekitar saluran hidung, kemudian menjadi penyebab pilek.

Dokter mungkin merekomendasikan antihistamin atau semprotan steroid hidung untuk mengatasi gejala ini.

Jika perawatan ini tidak berhasil, operasi dapat memperbaiki deviasi septum.

5. Flu atau influenza

Virus flu juga dapat menyebabkan peradangan pada selaput lendir hidung.

Flu adalah penyakit yang sangat menular.

Baca juga: 4 Komplikasi Flu yang Berbahaya

Selain pilek atau hidung meler, gejala flu lainnya dapat meliputi:

  • Demam
  • Nyeri otot
  • Badan menggigil
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat 
  • Kelelahan

Obat flu atau pilek yang dijual bebas dapat membantu meredakan gejala dan mengurangi rasa sakit.

Bahan dalam obat-obatan ini biasanya termasuk dekongestan, penurun demam, dan pereda nyeri.

Gejala flu pada umumnya dapat membaik dalam satu hingga dua minggu.

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

6. Efek samping obat-obatan

Ada beberapa obat yang dapat memicu pilek pada beberapa orang.

Kemungkinan "pelakunya" meliputi:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin dan ibuprofen
  • Obat penenang
  • Antidepresan
  • Obat darah tinggi

Baca label pada kemasan obat untuk daftar efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat.

Ketika obat memicu hidung meler atau pilek, kondisi ini disebabkan oleh rinitis non-alergi.

7. Rinitis non-alergi

Rinitis non-alergi (rinitis vasomotor) juga ditandai dengan peradangan pada saluran hidung dan menyerupai hay fever (pilek dan bersin).

Namun, gejala ini disebabkan oleh penyebab yang tidak diketahui dan tidak dipicu oleh histamin atau alergen.

Baca juga: Rinitis: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Selain rinitis non-alergi yang diinduksi obat, faktor lain yang dapat memicu bentuk rinitis ini termasuk perubahan suhu, sinar matahari yang cerah, atau masalah kesehatan yang mendasarinya.

Antihistamin oral tidak efektif untuk rinitis non-alergi.

Tetapi, seseorang mungkin bisa merasa lega dengan antihistamin hidung atau semprotan hidung saline.

8. Perubahan hormon

Ketidakseimbangan hormon juga dapat menjadi penyebab peradangan dan pembesaran pembuluh darah hidung yang mengakibatkan rinitis non-alergi.

Kondisi ini bisa terjadi selama masa pubertas.

Ketidakseimbanga hormon juga bisa terjadi pada seseorang setelah mengonsumsi pil KB atau terapi penggantian hormon.

Spray hidung antihistamin atau semprotan hidung saline mungkin dapat meredakan gejala pilek yang terjadi akibat perubahan hormon.

Baca juga: 11 Jenis Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

9. Udara kering

Udara kering bukan hanya bisa mengeringkan kulit, tetapi juga dapat mengeringkan saluran hidung.

Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan cairan di dalam hidung, menyebabkan respons peradangan dan memicu pilek.

Keadaan tersebut dapat terjadi dalam cuaca dingin atau ketika ada udara kering di dalam rumah karena panas.

Untuk membantu mengelola udara kering di dalam rumah, gunakan pelembab udara untuk menambah kelembapan kembali ke udara.

Seseorang juga bisa mengenakan syal untuk menutupi mulut dan hidung saat keluar rumah di musim dingin.

10. Polip hidung

Polip hidung adalah jaringan yang tumbuh di bagian dalam saluran hidung.

Melansir Medical News Today, pertumbuhan jaringan jinak ini bisa disebabkan oleh selaput lendir yang meradang.

Baca juga: 12 Gejala Polip Hidung yang Sering Muncul

Ketika selaput lendir menjadi meradang, produksi lendir yang berlebihan pun dapat menyebabkan hidung meler dan postnasal drip.

Gejala polip hidung lainnya dapat meliputi:

  • Kehilangan bau
  • Tekanan sinus
  • Mengorok
  • Sakit kepala

Dokter dapat meresepkan spray kortikosteroid hidung untuk mengecilkan polip.

Dokter mungkin juga meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi sinus yang menyertainya.

Tergantung pada tingkat keparahan polip, operasi sinus dapat menghilangkan pertumbuhannya.

Baca juga: 9 Penyebab Polip Hidung yang Perlu Diwaspadai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com