Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2021, 10:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Konstipasi atau sembelit adalah kondisi ketika seseorang kesulitan dalam mengosongkan usus besar.

Gangguan pencernaan ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti ketika feses melewati usus besar terlalu lambat.

Dilansir dari Medical News Today, semakin lambat makanan bergerak melalui saluran pencernaan, maka kian banyak air yang akan diserap usus besar dan kian keras fesesnya.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Sembelit Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Seseorang yang buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali per minggu secara umum dapat didiagnosis mengalami sembelit.

Terkadang, sembelit terjadi akibat adanya penyumbatan di usus besar. Dalam kasus ini, seseorang butuh perhatian medis segera.

Tapi di sisi lain, sembelit mungkin terjadi hanya karena kekurangan asupan serat atau air.

Keluhan sembelit ini pun biasanya dapat reda ketika seseorang menambah asupan serat dan air dari makanan.

Gejala sembelit

Kebiasaan BAB pada setiap orang memang bisa berbeda-beda.

Merangkum Health Line, beberapa orang mungkin terbiasa BAB tiga kali sehari.

Sementara yang lain bisa jadi normal hanya BAB tiga kali seminggu.

Nah, sembelit terjadi jika BAB ini terhambat tidak seperti biasanya.

Baca juga: 14 Makanan Pelancar BAB untuk Mengatasi Sembelit

Berikut adalah beberapa gejala sembelit yang perlu diperhatikan:

  1. BAB kurang dari 3 kali seminggu
  2. Feses menggumpal, keras atau kering
  3. Mengejan atau nyeri saat BAB
  4. Perut terasa penuh, bahkan setelah BAB
  5. Sering merasa BAB tidak tuntas

Siapa saja yang mencurigai memiliki gejala sembelit di atas, sangat dianjurkan untuk dapat mencari nasihat dokter.

Terlebih lagi, jika seseorang memiliki keluhan yang tidak kunjung hilang atau memperhatikan beberapa kondisi lain, seperti:

Dokter dapat melakukan tes untuk menyingkirkan kondisi yang lebih serius, seperti kanker kolorektal atau sindrom iritasi usus besar (IBS).

Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Cara mendiagnosis sembelit

Untuk mencoba menemukan penyebab sembelit, dokter dapat melakukan beberapa prosedur tes.

Merangkum Mayo Clinic, selain pemeriksaan fisik umum dan colok dubur, dokter dapat pula melakukan tes berikut:

  • Tes darah, di mana dokter akan mencari kondisi sistemik seperti tiroid rendah (hipotiroidisme) atau kadar kalsium tinggi
  • X-ray yang dapat membantu dokter menentukan apakah usus pasien tersumbat dan apakah ada tinja di seluruh usus besar
  • Pemeriksaan rektum dan kolon bawah atau sigmoid (sigmoidoskopi). Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan selang fleksibel ke dalam anus pasien untuk memeriksa rektum dan bagian bawah usus besar
  • Pemeriksaan rektum dan seluruh usus besar (kolonoskopi). Prosedur diagnostik ini memungkinkan dokter untuk memeriksa seluruh usus besar dengan selang fleksibel yang dilengkapi kamera
  • Evaluasi fungsi otot sfingter anal (manometri anorektal). Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan selang tipis dan fleksibel ke dalam anus dan rektum pasien dan kemudian mengembang balon kecil di ujung tabung. Perangkat kemudian ditarik kembali melalui otot sfingter. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mengukur koordinasi otot-otot yang digunakan pasien untuk menggerakkan usus
  • Evaluasi kecepatan otot sfingter ani (uji ekspulsi balon). Sering digunakan bersama dengan manometri anorektal, tes ini mengukur jumlah waktu yang diperlukan bagi pasien untuk mendorong keluar balon yang telah diisi air dan ditempatkan di rektum
  • Evaluasi seberapa baik makanan bergerak melalui usus besar (studi transit kolon). Dalam prosedur ini, pasien akan diminta menelan kapsul yang berisi penanda radiopak atau alat perekam nirkabel. Kemajuan kapsul melalui usus besar pasien akan dicatat selama 24 hingga 48 jam dan akan terlihat pada X-ray
  • Pemindai MRI dapat memvisualisasikan dan menilai fungsi otot-otot untuk keperluan BAB. Tes ini juga dapat mendiagnosis masalah yang dapat menyebabkan konstipasi, seperti rektokel atau prolaps rektum

Baca juga: Mengapa Serat Bisa Membantu Mengatasi Sembelit?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau