Ini dilakukan sebagai reaksi terhadap hal-hal yang memicu pelepasan histamin.
Tubuh Anda menghasilkan bahan kimia yang kuat ini untuk melawan zat asing.
Beberapa zat yang menyebabkan reaksi ini adalah:
- debu rumah tangga
- serbuk sari dari pohon dan rumput
- spora jamur
- bulu binatang
- aroma kimia seperti deterjen atau parfum rumah tangga
Beberapa orang mungkin juga mengalami konjungtivitis alergi sebagai reaksi terhadap obat atau zat tertentu yang dijatuhkan ke mata, seperti larutan lensa kontak atau obat tetes mata.
Gejala konjungtivitis alergi
Melansir dari Medical News Today, kebanyakan orang dengan konjungtivitis alergi memiliki masalah dengan kedua mata.
Gejala dapat muncul dengan cepat, segera setelah mata bersentuhan dengan alergen.
Dalam kasus lain, misalnya, jika obat tetes mata menyebabkan reaksi, gejala mungkin muncul setelah 2 hingga 4 hari.
Gejala konjungtivitis alergi meliputi:
- Mata merah atau merah muda: Mata menjadi teriritasi karena kapiler, atau pembuluh darah kecil, melebar di konjungtiva.
- Nyeri: Ini dapat mempengaruhi satu atau kedua mata. Jika seseorang memiliki mata merah yang menyakitkan, sensitif terhadap cahaya, dan penglihatannya terpengaruh, mereka harus segera menemui dokter.
- Gatal: Saat mata teriritasi, mereka mungkin gatal. Menggosok bisa memperburuk rasa gatal.
- Kelopak mata bengkak: Kelopak mata bisa membengkak ketika konjungtiva meradang, atau jika orang tersebut sering menggosoknya.
- Nyeri: Peradangan dapat membuat seluruh area terasa sakit dan nyeri. Beberapa orang mengatakan rasa sakitnya seperti terbakar.
- Orang dengan konjungtivitis alergi musiman akan mengalami gejala pada waktu-waktu tertentu sepanjang tahun, biasanya dari awal musim semi hingga musim panas, dan terkadang hingga musim gugur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.