Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Sebabkan Masalah Jantung, Kenali 7 Risiko Binge Watching

Kompas.com - 02/12/2021, 16:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Era streaming telah mengubah segalanya tentang cara orang melihat televisi.

Anda tidak perlu lagi menunggu episode baru acara favorit Anda karena banyak perusahaan hiburan telah merilis seluruh musim dan rangkaian acara sekaligus.

Ini mengarah pada konsep baru yang disebut binge-watching.

Melansir dari Very Well Health, binge-watching merupakan tindakan menonton banyak episode televisi dalam sekali duduk.

Aktivitas ini menjadi semakin umum dengan semua opsi streaming yang tersedia bagi konsumen, termasuk Netflix, Hulu, dan Amazon Video.

Anda dapat melakukan streaming layanan ini di televisi atau perangkat elektronik lainnya, seperti laptop, tablet, atau ponsel.

Baca juga: Mengenal Cardiac Angiosarcoma, Kanker Langka yang Menyerang Jantung

Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko memiliki kondisi kesehatan serius, termasuk penyakit kardiovaskular (penyakit jantung), depresi, masalah tidur, dan kecanduan.

Seiring waktu, binge watching dapat membahayakan kesehatan Anda dengan cara yang mungkin tidak Anda duga.

Di antara kekhawatiran yang dikemukakan para peneliti adalah penurunan aktivitas fisik, masalah tidur dan kelelahan, pembekuan darah, masalah jantung, pola makan yang buruk, isolasi sosial, kecanduan perilaku, dan penurunan kognitif.

Berikut ini risiko dari binge watching yang mungkin bisa terjadi.

Ketidakaktifan fisik

Menurut National Institutes for Health (NIH), gaya hidup yang sebagian besar tidak aktif secara kausal terkait dengan sejumlah hasil kesehatan yang buruk, termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, osteoporosis, stroke, dan gangguan mood, seperti kecemasan dan depresi.

Semakin Anda menetap, semakin tinggi risiko Anda untuk kondisi ini.

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak juga dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Sebuah penelitian yang dilaporkan pada April 2020 di International Journal of Environmental Research menyarankan perbandingan antara duduk aktif, seperti bekerja di depan komputer di meja, dan duduk nonaktif seperti menonton televisi.

Duduk Non-aktif, sebagai peneliti mengatakan, mungkin terkait dengan indeks massa tubuh dan tubuh 25 persen lebih tinggi lemak pada orang dewasa yang lebih muda.

Hubungan antara massa tubuh dan lemak tubuh tidak setinggi dengan duduk aktif.

Di sini, para peneliti menekankan pentingnya mengalokasikan waktu duduk ke waktu aktif untuk mengurangi risiko kondisi yang terkait dengan duduk tidak aktif.

Diet yang Tidak Sehat

Binge-watching juga dapat menyebabkan kebiasaan diet yang tidak sehat, menurut peneliti dari University of Michigan.

Pada Konferensi Tahunan Asosiasi Komunikasi Internasional ke-67 (2017), para peneliti membahas hubungan antara binge watching dan pilihan gaya hidup yang buruk.

Di sini, mereka mencatat bahwa binge watching mendorong untuk tidak tidur, konsumsi makanan yang tidak sehat, ngemil yang tidak sehat, dan perilaku menetap.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau