Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius, Kenali Penyebab Nyeri Lengan Kiri

Kompas.com - Diperbarui 21/10/2022, 08:16 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

  • ketidaknyamanan di bagian tengah dada yang berlangsung lebih lama dari beberapa menit atau hilang dan kemudian kembali
  • rasa sakit, mati rasa, atau ketidaknyamanan yang tidak biasa di punggung, leher, rahang, atau perut bagian bawah
  • sesak napas dengan atau tanpa nyeri dada
  • gangguan pencernaan
  • mual atau muntah
  • pusing
  • keringat dingin tiba-tiba atau kemerahan

Ketidaknyamanan dada adalah gejala paling umum dari serangan jantung pada pria dan wanita.

Bentuknya berupa rasa seperti tertekan, sesak, rasa penuh, rasa terbakar, atau rasa sakit yang timbul secara bertahap.

Namun, wanita juga lebih mungkin dibandingkan pria mengalami gejala lain saat mengalami serangan jantung, seperti sesak napas dan mual.

Baca juga: Jangan Sembarangan Minum, Ini Efek Samping Obat Pereda Nyeri

Mereka mungkin salah mengaitkan gejala ini dengan virus, gangguan pencernaan, atau stres.

Jika seseorang tiba-tiba mengalami kombinasi mual, muntah, sesak napas, atau nyeri di perut bagian bawah, punggung, atau rahang, mereka harus segera mencari pertolongan medis.

2. Angina

Orang yang mengalami angina merasa tidak nyaman atau sakit akibat jantung mendapatkan lebih sedikit oksigen dari yang dibutuhkan.

Seiring dengan nyeri lengan kiri, gejala mungkin terjadi di bahu, leher, punggung, atau rahang.

Angina mungkin juga terasa seperti gangguan pencernaan.

Angina bukanlah serangan jantung.

Namun, itu adalah tanda masalah jantung. Arteri koroner yang tersumbat atau menyempit sering menjadi penyebab angina.

Ada dua jenis utama dari kondisi ini:

  • Angina stabil

Angina stabil adalah jenis angina yang dapat diprediksi dan dikelola.

Ini terjadi secara konsisten selama minimal 2 bulan dan hanya selama waktu upaya fisik atau stres emosional.

Baca juga: 5 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kiri, Termasuk Gejala Serangan Jantung

Keadaan ini memberi tekanan ekstra pada jantung, yang berarti jantung membutuhkan lebih banyak oksigen daripada yang diizinkan oleh arteri yang menyempit.

Istirahat dapat membantu seseorang mengobati angina stabil.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com