Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Konsumsi Junk Food pada Penderita Diabetes

Kompas.com - 13/12/2021, 11:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comDiabetes adalah suatu kondisi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau menggunakan insulin secara benar.

Salah satu hal yang penting untuk mengelola diabetes dan mencegah komplikasi adalah dengan menjaga pola makan.

Tubuh membutuhkan insulin untuk mengatur kadar gula, atau glukosa, dalam darah dan menggunakan gula ini untuk bahan bakar sel-sel tubuh.

Tanpa insulin, tubuh tidak dapat memproses glukosa yang berasal dari karbohidrat dalam makanan.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Bisa Mengelamai Penglihatan Kabur?

Ketika kadar glukosa yang tinggi terkumpul dalam darah, seiring waktu, ini dapat merusak organ tubuh saat darah bersirkulasi.

Selain itu, sel-sel tubuh tidak akan memiliki energi yang cukup karena tanpa insulin, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.

Pola makan sehat adalah cara penting untuk mengelola kadar gula darah.

Seorang penderita diabetes harus membatasi beberapa jenis makanan, salah satunya adalah junk food.

Junk food dianggap makanan yang tidak sehat karena biasanya tinggi kalori, lemak, gula, garam, dan karbohidrat olahan, dan rendah nutrisi bermanfaat, seperti serat, vitamin , dan mineral.

Junk food mencakup banyak jenis makanan cepat saji, makanan olahan, dan makanan ringan.

Seorang penderita diabetes harus membatasi konsumsi junk food karena kemungkinan akan menyebabkan beberapa efek berikut.

  • Efek cepat pada kadar gula darah: Makanan olahan yang tinggi kalori dan rendah vitamin, mineral, dan serat cepat rusak di dalam tubuh dan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara cepat.
  • Ukuran porsi yang tidak tepat: Junk food biasanya tidak terlalu mengenyangkan dan sering dikemas dalam ukuran porsi yang besar. Kedua faktor ini dapat menyebabkan orang sering kali makan junk food secara berlebihan. Makanan ini dapat berdampak negatif pada diabetes, termasuk lonjakan gula darah dan penambahan berat badan.
  • Penambahan berat badan: Karena kualitas nutrisinya yang buruk dan kemampuannya untuk mendorong makan berlebihan, orang yang makan junk food dapat menambah berat badan. Kelebihan berat badan dan lemak tubuh merupakan faktor risiko utama  diabetes tipe 2, yang menyumbang 90–95 persen dari semua kasus diabetes.
  • Tekanan darah tinggi. Junk food biasanya sangat tinggi sodium (garam), yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
  • Kadar trigliserida. Makanan cepat saji mengandung lemak trans dan lemak jenuh tinggi yang dapat meningkatkan kadar trigliserida, sejenis lemak yang ada dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Rawan Terkena Gangren?

Menurut studi pada tahun 2016 yang diterbitkan dalam Experimental Physiology, makan junk food secara teratur dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada orang tanpa diabetes seperti halnya pada orang dengan penyakit itu sendiri.

Junk food juga menyebabkan kadar gula darah tinggi serupa dengan yang dialami oleh penderita diabetes tipe 2.

Karena penderita diabetes sudah memiliki risiko penyakit ginjal yang lebih tinggi, konsumsi banyak makanan cepat saji bisa sangat bermasalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau