Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyebab dan Dampak Cedera Tulang Belakang

Kompas.com - 15/12/2021, 15:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Cedera dada (toraks) atau punggung bawah (lumbal) dapat memengaruhi batang tubuh, kaki, kontrol usus, kandung kemih, serta fungsi seksual.

Cedera leher memengaruhi area yang sama, tetapi juga memengaruhi gerakan lengan dan mungkin kemampuan untuk bernapas.

Cedera tulang belakang paling umum disebabkan oleh beberapa hal berikut.

  • Kecelakaan kendaraan bermotor. Kecelakaan mobil dan sepeda motor adalah penyebab utama cedera tulang belakang, terhitung hampir setengah dari cedera tulang belakang baru setiap tahun.
  • Jatuh. Cedera tulang belakang yang dialami oleh orang berusia 65 tahun paling sering disebabkan oleh jatuh.
  • Tindakan kekerasan. Sekitar 12 persen cedera tulang belakang diakibatkan oleh benturan keras, biasanya dari luka tembak atau luka pisau.
  • Cedera olahraga dan rekreasi. Aktivitas atletik, seperti olahraga benturan dan menyelam di perairan dangkal, menyebabkan sekitar 10 persen cedera tulang belakang.
  • Penyakit. Kanker, radang sendi, osteoporosis, dan radang sumsum tulang belakang juga dapat menyebabkan cedera tulang belakang.

Gejala cedera tulang belakang

Beberapa gejala cedera tulang belakang meliputi:

  • bermasalah ketika berjalan
  • kehilangan kendali kandung kemih atau usus
  • ketidakmampuan untuk menggerakkan lengan atau kaki
  • perasaan menyebar mati rasa atau kesemutan di ekstremitas
  • ketidaksadaran
  • sakit kepala
  • rasa sakit, tekanan, dan kekakuan di daerah punggung atau leher
  • tanda-tanda syok
  • posisi kepala yang tidak wajar

Baca juga: Patah Tulang

Cara mencegah tulang belakang

Untuk mencegah terjadinya cedera sumsum tulang belakang, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan.

Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan.

  • Berkendara dengan aman. Tabrakan mobil adalah salah satu penyebab paling umum cedera tulang belakang. Kenakan sabuk pengaman setiap kali sedang berkendara.
  • Pastikan anak-anak mengenakan sabuk pengaman atau menggunakan kursi pengaman anak yang sesuai dengan usia dan berat badan. Untuk melindungi mereka dari cedera kantung udara, anak-anak di bawah usia 12 tahun harus selalu duduk di kursi belakang.
  • Periksa kedalaman air sebelum menyelam. Jangan menyelam jika kedalamannya kurang dari 12 kaki (sekitar 3,7 meter). Sebelum menyelam, periksa dahulu kedalaman air.
  • Mencegah jatuh. Gunakan bangku tangga dengan pegangan untuk menjangkau benda-benda yang tinggi. Tambahkan pegangan tangan di sepanjang tangga. Letakkan tikar anti selip di lantai keramik dan di bak mandi atau pancuran. Untuk anak kecil, gunakan gerbang pengaman di tangga dan pertimbangkan untuk memasang pelindung jendela.
  • Lakukan tindakan pencegahan saat berolahraga. Selalu kenakan perlengkapan keselamatan yang direkomendasikan. 
  • Jangan minum alkohol ketika mengemudi. Jangan mengemudi saat mabuk atau di bawah pengaruh obat-obatan. Jangan berkendara dengan sopir yang sedang mabuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau