Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Macam Zat Paling Adiktif di Dunia dan Efeknya bagi Kesehatan

Kompas.com - 27/12/2021, 07:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Zat adiktif adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif dan menyebabkan kecanduan.

Mengutip Rehab Spot, kecanduan dibagi menjadi 3 faktor penentu, yaitu intensitas kesenangan, ketergantungan psikologis, dan ketergantungan fisik.

Obat-obatan yang memberikan kesenangan biasanya disalahgunakan karena efek euforia yang mengikutinya.

Ketergantungan psikologis ditandai dengan penggunaan obat berulang kali, rasa takut untuk berhenti, dan memiliki efek negatif.

Baca juga: Kecanduan Nikotin

Sedangkan, ketergantungan fisik ditandai dengan kondisi tubuh mulai lebih mentoleransi terhadap efek obat-obatan, seperti menganggapnya sebagai fungsi normal kebutuhan.

Sehingga jika putus obat, muncul konsekuensi fisik yang buruk.

Dalam jurnal medis The Lancet meneliti zat paling adiktif di planet Bumi dan diurutkan berdasarkan tingkat bahayanya.

Berikut 10 macam zat paling adiktif dan berbahaya bagi kesehatan manusia:

Baca juga: Kecanduan Alkohol

1. Heroin

Heroin adalah obat Opioid yang terbuat dari Morfin. Obat ini memiliki skor ketergantungan tertinggi yaitu 3.

Heroin menciptakan perasaan euforia segera setelah menggunakannya melalui suntikan, mengendus, atau menghisapnyaa seperti rokok.

Tidak butuh waktu lama untuk mengembangkan toleransi terhadap Heroin, dan pengguna harus terus meningkatkan dosis mereka untuk mendapatkan efek yang sama.

Gejala putus obat yang buruk memotivasi pengguna untuk terus menggunakan obat.

Tanda-tanda umum efek putus obat adalah nyeri otot dan tulang yang parah, diare dan muntah, kegelisahan, rasa dingin, dan gerakan kaki yang tidak terkendali.

Efek jangka panjang dari kecanduan Heroin dapat mengakibatkan hilangnya materi putih di otak, yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan kontrol perilaku.

2. Kokain

Zat paling adiktif kedua adalah kokain yang memiliki tingkat adiktif 2,39.

Kokain adalah obat berbentuk bubuk putih yang biasanya dihirup melalui hidung dan merupakan stimulan yang terbuat dari daun tanaman koka.

Pengedar narkoba sering mencampurnya dengan zat lain, seperti tepung.

Pengedar juga sering mencampur kokain dengan obat lain, seperti Fentanil, yang sangat meningkatkana risiko overdosis.

Kokain meningkatkan kadar dopamin di otak, dan penggunaannya yang sering akan menghentikan komunikasi normal antara sel-sel saraf.

Ketika sudah ketergantungan otak akan tidak sensitif terhadap dopamin, sehingga memicu penggunanya untuk menambahkan dosis untuk mencapai tingkat kesenangan.

Gejala putus obat Kokain ini meliputi depresi, mimpi buruk, insomnia, kelelahan, pemikirannya melambat.

Pengguna yang menghirup Kokain mungkin akan mengalami kehilangan penciuman, mimisan, pilek, dan masalah dalam menelan sesuatu.

Sementara, mereka yang menelan obat dapat mengalami kerusakan usus yang parah.

Baca juga: Efek Minum Obat Tidur Sembarangan Bisa Kecanduan, Kenali Tandanya...

3. Tembakau

Tembakau adalah zat adiktif umum dan legal yang mengandung tingkat ketergantungan sebesar 2,21.

Sifat adiktif tembakau adalah salah satu alasannya begitu banyak orang di seluruh dunia menggunakannya.

Nikotin yang terkandung dalam daun tembakau adalah unsur utama yang membuat efek candu pada penggunanya.

Tembakau biasanya digunakan dalam bentuk rokok yang dilinting dengan kertas atau ada juga yang menghisapnya menggunakan pipa dan cerutu.

Gejala penarikan dari kebiasaan merokok dapat berupa keinginan kuat untuk merokok, diikuti mudah marah, sulit tidur, tidak fokus, dan nafsu makan meningkat.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau