Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2021, 21:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Kecanduan lebih dari sekadar minat yang kuat pada sesuatu.

Ini adalah kondisi medis yang mengubah otak dan tubuh dan menyebabkan orang tersebut merasa terdorong untuk terus menggunakan zat atau mengambil bagian dalam suatu aktivitas.

Mereka tidak peduli ketika apa yang ia lakukan menyebabkan risiko tertentu.

Sebagian besar penelitian tentang kecanduan menunjukkan bahwa kecanduan mengaktifkan daerah di otak yang terkait dengan motivasi dan penghargaan.

Secara khusus, kecanduan mengubah sistem dopamin tubuh.

Baca juga: Kapan Wanita Boleh Berhubungan Seks Setelah Melahirkan?

Ketika seseorang dengan kecanduan awalnya menggunakan zat atau terlibat dalam perilaku, mereka menerima aliran dopamin yang intens sehingga, menyebabkan perasaan senang.

Seiring berjalannya waktu, tubuh mereka dapat menghasilkan lebih sedikit dopamin dan bergantung pada zat atau perilaku untuk merasakan aliran dopamin.

Seks bisa menjadi perilaku yang sangat bermanfaat dalam hal meningkatkan dopamin.

Menggunakan pornografi juga dapat mengaktifkan sistem dopamin sehingga berpotensi menyebabkan kecanduan.

Kecanduan pornografi mengacu pada seseorang yang menjadi tergantung secara emosional pada pornografi sampai-sampai mengganggu kehidupan sehari-hari.

Jenis kecanduan ini mungkin cukup umum.

Beberapa dokter menganggap kecanduan pornografi sebagai gangguan hiperseksual, yakni istilah umum yang mencakup perilaku seperti masturbasi berlebihan.

Baca juga: 4 Hal yang Tanpa Disadari membuat Gairah Seks Pria Menurun

Melansir dari Medical News Today, diagnosis kecanduan pornografi masih kontroversial dan setiap ahli kesehatan mental memiliki pandangan masing-masing.

Namun, beberapa profesional kesehatan dan konselor percaya bahwa pornografi berpotensi menjadi masalah.

Berikut ini beberapa gejala seseorang ketika mengalami kecanduan pornografi.

  • Kehidupan seks seseorang menjadi kurang memuaskan.
  • Pornografi menyebabkan masalah hubungan atau membuat seseorang merasa kurang puas dengan pasangannya.
  • Seseorang terlibat dalam perilaku berisiko untuk melihat pornografi, seperti melakukannya di tempat kerja.

Baca juga: Berbagai Penyebab Wanita Merasa Sakit saat Berhubungan Seks

Beberapa gejala lain bahwa seseorang mungkin mengembangkan hubungan yang tidak sehat dengan pornografi, berikut beberapa di antaranya.

  • Mereka mengabaikan tanggung jawab lain untuk melihat pornografi.
  • Mereka semakin melihat pornografi yang lebih ekstrem.
  • Mereka merasa frustrasi atau malu setelah melihat film porno tetapi terus melakukannya.
  • Mereka ingin berhenti menonton pornografi tetapi merasa tidak mampu melakukannya.
  • Mereka menghabiskan banyak uang untuk pornografi, mungkin dengan mengorbankan kebutuhan sehari-hari atau keluarga.
  • Mereka menggunakan pornografi untuk mengatasi kesedihan, kecemasan, insomnia, atau masalah kesehatan mental lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau