KOMPAS.com - Sementara kebanyakan orang tahu bahwa merokok itu buruk bagi kesehatan dan makan terlalu banyak makanan olahan dapat merugikan, ada banyak kebiasaan buruk lainnya yang juga perlahan-lahan dapat merusak kesehatan.
Beberapa kebiasaan ini mungkin sulit dikenali, terutama jika itu adalah bagian dari rutinitas seseorang.
Ia mungkin tidak langsung merasakan efek berbahaya apa pun, tetapi seiring waktu efek tersebut dapat berdampak serius pada hubungan, kesehatan fisik, dan kesehatan psikologis.
Berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang bisa merusak kesehatan, seperti dilansir dari Very Well Health.
Baca juga: Apa Perbedaan Gejala Depresi dan Kesedihan Biasa?
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Behavior Research and Therapy menemukan bahwa merenungkan peristiwa yang menimbulkan stres dapat menyebabkan peningkatan gejala depresi.
Semakin banyak orang memikirkan peristiwa yang membuat stres, semakin besar kemungkinan mereka menjadi depresi.
Para peneliti menemukan bahwa mengurangi aktivitas tersebut dapat membantu meringankan suasana hati yang tertekan.
Sadarilah berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk memikirkan peristiwa-peristiwa yang membuat stres dalam hidup.
Daripada mengulangi hal-hal yang tidak dapat diubah, berkomitmenlah untuk menggunakan energi untuk tujuan yang lebih bermanfaat seperti merencanakan masa depan atau menikmati saat ini.
Sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology menemukan hubungan antara co-rumination, yakni perilaku ketika hubungan teman sebaya berfokus pada percakapan berorientasi negatif, dan depresi.
Anak-anak yang cenderung melakukan hal tersebut dengan teman sebaya lebih mungkin didiagnosis dengan depresi.
Selain itu, sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam Hormones and Behavior menemukan bahwa membicarakan masalah dengan teman meningkatkan kadar hormon stres pada wanita.
Jadi, meskipun seseorang mungkin berpikir bahwa membicarakan masalah dengan teman mengurangi stres, mengulangi keluh kesah tersebut secara terus-menerus sebenarnya dapat meningkatkan emosi negatif dan membuat terjebak dalam suasana hati yang buruk.
Baca juga: Anak juga Bisa Depresi, Kenali Tanda-tandanya
Menyalahkan diri sendiri dan merendahkan diri sendiri buruk bagi kesehatan mental.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Personality and Individual Differences menemukan bahwa kritik diri yang keras meningkatkan gejala depresi.