Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah KB Spiral Dapat Menyebabkan Gemuk?

Kompas.com - 20/01/2022, 21:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) atau spiral adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang banyak digunakan wanita.

Alat kontrasepsi kecil ini ditempatkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma mencapai sel telur dan membuahinya.

Ada dua jenis utama IUD:

  • Non-hormonal. Juga dikenal sebagai IUD tembaga, tembaga di alat tersebut akan membunuh sperma sebelum mencapai sel telur. Ini dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat dan bertahan hingga 10 tahun.
  • Hormonal. IUD jenis ini melepaskan hormon yang menyebabkan lendir di leher rahim menebal. Ini menghentikan sperma mencapai sel telur. Diperlukan waktu seminggu untuk mulai bekerja dan tetap efektif selama 3 hingga 5 tahun.

Seorang perawat atau dokter memasukkan IUD melalui vagina dan ke dalam rahim.

Ini adalah prosedur cepat dan mudah yang tidak memerlukan anestesi.

Baca juga: Bisa Gantikan Alat Kontrasepsi, Begini Cara Melacak Jadwal Ovulasi

Namun, pemasangan IUD dapat menyebabkan rasa sakit, kram, atau pusing.

Praktisi kesehatan dapat menawarkan obat kepada orang tersebut sebelum prosedur untuk membantu hal ini.

IUD non-hormonal mulai bekerja segera setelah dipasang, sedangkan IUD hormonal mulai bekerja 7 hari setelah pemasangan.

Apakah IUD menyebabkan gemuk?

Melansir dari Medical News Today dan Healthline, para ahli belum melakukan penelitian ilmiah yang cukup untuk menjawab pertanyaan ini.

 

Namun, dalam sebuah penelitian, beberapa orang melaporkan kenaikan berat badan dari penggunaan kontrasepsi hormonal, sementara yang lain melaporkan penurunan berat badan.

Akibatnya, banyak kontrasepsi hormonal mencantumkan kenaikan berat badan dan penurunan berat badan sebagai kemungkinan efek samping.

Para peneliti umumnya setuju bahwa tidak mungkin kontrasepsi hormonal menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan.

Seiring bertambahnya usia, mereka sering secara bertahap menambah berat badan.

Seseorang mungkin menghubungkan kenaikan berat badan mereka dengan penggunaan kontrasepsi, tetapi bisa juga karena peningkatan alami lemak tubuh atau otot.

Hasil pada setiap orang pun berbeda, tergantung beberapa faktor, seperti keseimbangan hormon dalam tubuh.

Baca juga: Pentingnya Alat Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan! Yuk, Ketahui Jenis-jenisnya

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menikah mungkin terkait dengan penambahan berat badan.

Peristiwa kehidupan ini mungkin bertepatan dengan mulai menggunakan IUD.

Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan lebih banyak penelitian tentang kemungkinan hubungan antara penambahan berat badan dan status hubungan.

Meski demikian, apabila seseorang merasa mengalami perubahan berat badan setelah memasang IUD, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau