Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2022, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes biasanya menimbulkan beberapa tanda di kaki, seperti luka yang tak kunjung sembuh, tetapi dapat dicegah dengan beberapa perawatan. 

Mengutip CDC, sekitar setengah dari semua penderita diabetes mengalami beberapa jenis kerusakan saraf.

Seseorang dapat mengalami kerusakan saraf di bagian tubuh mana pun, tetapi saraf di kaki paling sering terkena.

Baca juga: Pahami, Ini Dampak Stres Pada Penderita Diabetes

Masalah kaki penderita diabetes biasanya terkait neuropati diabetik dan penyakit pembuluh darah perifer.

Tak jarang kondisi itu menimbulkan komplikasi yang membutuhkan tindakan amputasi kaki, karena penderita diabetes telat ditangani dengan baik.

Sehingga, pentingnya merawat kaki penderita diabetes. Berikut beberapa tipsnya:

1. Cuci kaki

Mengutip WebMD, cuci kaki dengan air hangat setiap hari menggunakan sabun yang lembut.

Uji suhu air dengan siku karena kerusakan saraf dapat memengaruhi sensasi di tangan juga.

Kemudian, keringkan kaki setelah cuci kaki dengan baik, terutama di sela-sela jari. Tidak dianjurkan untuk membiarkan kaki lembab.

2. Cek kondisi kaki tiap hari

Mengutip WebMD, periksa kaki setiap hari apakah ada luka, lecet, kemerahan, kapalan, atau masalah lainnya.

Jika individu memiliki aliran darah yang buruk, sangat penting untuk memeriksa kaki setiap hari.

Mengutip Kementerian Kesehatan, bila ada luka kecil, segera obati dan tutup luka dengan kain atau kassa bersih.

Baca juga: Mengenal Beda Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2

3. Pakai lotion

Mengutip WebMD, disarankan untuk menjaga kulit agar tetap lembab dengan mengoleskan lotion setelah mencuci dan mengeringkan kaki.

Namun, hindari mengoleskan lotion terlalu di antara jari-jari kaki karena akanlembab dan dapat menimbulkan jamur.

Kebiasaan itu bisa didiskusikan dengan dokter kesehatanmu, untuk ia dapat memberi tahu jenis lotion mana yang terbaik.

4. Hilangkan kapalan dan kulit kasar

Mengutip WebMD, menghilangkan kapalan dan kulit kasar di kaki penderita diabetes dengan batu apung alat kikir khusus.

Dianjurkan untuk melakukan itu setelah mandi, saat kulit penderita diabetes itu melunak.

Selain itu, gerakan mengikir yang disarankan yaitu dalam satu arah.

Baca juga: Diabetes Insipidus

5. Potong kuku

Mengutip WebMD, penderita diabetes perlu memeriksa kuku kaki seminggu sekali.
Potong kuku kaki dengan gunting kuku lurus.

Lalu, dianjurkan untuk tidak memotong kuku terlalu dekat dengan kulit.

Setelah kuku kaki dipotong, bisa ratakan permukaannya dengan kikir kuku.

6. Selalu pakai alas kaki

Mengutip WebMD, dianjurkan selalu kenakan sepatu atau sandal dengan ujung tertutup.
Lalu, dianjurkan untuk memakai alas kaki dengan ukuran yang tidak sempit atau memberikan lebih banyak ruang.

Selain itu, tidak dianjurkan untuk berjalan tanpa alas kaki, bahkan di sekitar rumah.

7. Pakai kaos kaki atau stoking

Mengutip WebMD, dianjurkan selalu memakai kaos kaki atau stoking yang pas di kaki, elastis, dan lembut.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Harus Cek Kadar Gula secara Berkala?

8. Periksa kondisi sepatu

Mengutip WebMD, selalu periksa bagian dalam sepatu untuk memastikan tidak ada benda tajam yang tertinggal di dalamnya, seperti kerikil, duri, atau jarum.

9. Lindungi kaki dari panas dan dingin

Mengutip WebMD, pentingnya memakai sepatu atau alas kaki lainnya adalah untuk melindungi kaki penderita diabetes dari panas dan dingin.

Kenakan sepatu di pantai atau di trotoar yang panas. Kenakan kaus kaki di malam hari jika kaki kedinginan.

10. Darah mengalir ke kaki

Mengutip WebMD, jaga agar darah tetap mengalir ke kaki.

Salah satu caranya bisa dengan mengangkat kaki saat duduk, goyangkan jari-jari kaki, dan gerakkan pergelangan kaki beberapa kali sehari, dan jangan menyilangkan kaki dalam waktu lama.

Baca juga: 5 Perubahan Kulit Akibat Diabetes

11. Berhenti merokok

Mengutip WebMD, setiap penderita diabetes dianjurkan untuk tidak merokok.

Jika Anda merokok, sebaiknya untuk berhenti karena merokok dapat memperburuk masalah aliran darah.

12. Menghubungi dokter

Mengutip WebMD, jika Anda memiliki masalah kaki yang semakin parah atau tidak kunjung sembuh, hubungi dokter Anda.

13. Pemeriksaan oleh dokter

Mengutip WebMD, dianjurkan untuk memastikan dokter memeriksa kaki Anda setiap pertemuan. Dianjurkan mendapatkan pemeriksaan kaki menyeluruh setahun sekali.

14. Menemui ahli kaki

Mengutip WebMD, temui ahli penyakit kaki setiap 2 hingga 3 bulan untuk pemeriksaan, bahkan jika Anda tidak memiliki masalah kaki.

Baca juga: Diabetes Melitus Tipe 2

Gejala

Ilustrasi kaki bengkak, penyebab kaki bengkakShutterstock/Toa55 Ilustrasi kaki bengkak, penyebab kaki bengkak

Mengutip CDC, terdapat beberapa tanda-tanda masalah kaki penderita diabetes, sebagai berikut:

  • Nyeri di kaki
  • Sensasi kesemutan dan terbakar di kaki
  • Kehilangan indra peraba atau kemampuan untuk merasakan panas atau dingin
  • Perubahan bentuk kaki dari waktu ke waktu
  • Kerontokan rambut di kaki
  • Kulit kering dan pecah-pecah di kaki
  • Perubahan warna dan suhu kaki
  • Kuku kaki kuning menebal
  • Infeksi jamur, seperti kutu air di antara jari-jari kaki
  • Lecet dan luka di kaki yang tidak mudah sembuh
  • Kuku kaki yang tumbuh ke dalam kaki.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Sering Mengalami Gatal?

Penyebab 

Mengutip Medical News Today, neuropati diabetik dan penyakit pembuluh darah perifer adalah kondisi serius yang harus dipantau secara ketat oleh dokter.

Keduanya menyebabkan komplikasi yang dapat memiliki efek serius yang berkelanjutan.

  • Neuropati diabetik

Mengutip Medical News Today, neuropati diabetik adalah kondisi kerusakan saraf sensorik yang menyebabkan sulit merasakan iritasi, nyeri, atau infeksi pada kaki.

Kurangnya kemampuan untuk merasakan itu dapat menyebabkan peningkatan risiko muncul luka dan lecet.

Jika tidak menerima pengobatan segera dan lukanya berkembang, dapat menyebabkan amputasi.

  • Penyakit pembuluh darah perifer

Mengutip Medical News Today, diabetes yang berkembang biasanya diikuti dengan penyakit pembuluh darah perifer.

Penyakit pembuluh darah perifer adalah kondisi yang menyebakan terjadinya timbunan lemak yang menyumbat pembuluh darah di luar otak dan jantung.

Kondisi itu mempengaruhi aliran darah, sehingga dapat membuat luka dan infeksi yang lambat sembuh.

Jika seseorang mengalami infeksi parah, dokter dapat merekomendasikan amputasi.

Baca juga: Diabetes Tipe 1 (Diabetes Juvenile)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau