Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fase DBD (Demam Berdarah) dari Demam sampai Sembuh

Kompas.com - 26/01/2022, 16:10 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Perjalanan penyakit demam berdarah dengue (DBD) memiliki tiga fase mulai dari demam sampai sembuh.

Perlu diketahui, demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue.

Penyakit ini dapat menular antar-manusia lewat perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi virus dengue.

Baca juga: 3 Perbedaan Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Tipes

Ketika terjangkit penyakit ini, penderita bisa merasakan gejala DBD seperti demam tinggi, ruam, nyeri otot, dan sendi sakit.

Untuk kasus yang parah, DBD bisa menyebabkan pendarahan seperti mimisan atau buang air besar berdarah, tekanan darah turun, sampai memicu kematian.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali fase DBD dan cara mencegah penyakit ini.

Fase DBD (demam berdarah)

Melansir pengenalan penyakit DBD oleh RSUD Muntilan Kabupaten Magelang, fase DBD terdiri atas demam, kritis, dan sembuh.

Fase demam berdarah ini apabila digambarkan dengan grafik, kondisi demam dan kesehatan penderita bakal mirip pelana kuda. Berikut penjelasannya.

  • Fase demam

Fase demam terjadi pada hari pertama sampai hari ketiga. Pada fase ini, gejala utama DBD yakni demam tinggi mulai muncul.

Biasanya, demam DBD turut disertai gejala nyeri otot, nyeri di seluruh tubuh, sakit kepala, sakit di sekitar bola mata, tidak nafsu makan, mual, dan muntah.

Penanganan atau cara mengatasi DBD pada fase demam yakni dengan minum banyak air putih.

Dengan konsumsi cairan yang cukup, suhu tubuh dapat lebih terkontrol dan mencegah terjadinya dehidrasi.

Baca juga: Apakah Demam Berdarah (DBD) Menular?

  • Fase kritis

Selepas melewati fase demam, penderita DBD bakal memasuki fase kritis pada hari keempat dan kelima.

Pada fase kritis ini, penderita bakal merasakan kondisi tubuhnya membaik karena suhu tubuhnya berangsur-angsur normal. Sejumlah penderita DBD yang lengah jamak mulai kembali beraktivitas.

Padahal, fase kritis tidak boleh diabakan dan penderita perlu mendapatkan pengobatan DBD yang tepat.

Apabila tidak mendapatkan penanganan medis tepat, trombosit bisa menurun dan penderita bisa mengalami pendarahan.

Perlu diingat, selama masa transisi dari fase demam ke fase kritis sebenarnya penderita DBD berisiko tinggi mengalami kebocoran pembuluh darah.

Tanda-tanda kebocoran pembuluh darah ini bisa dikenali lewat gejala muntah terus-menerus, mimisan, liver bengkak, dan sakit perut tak tertahankan.

Baca juga: Perbedaan Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Covid-19

  • Fase sembuh

Ketika sudah berhasil melewati fase kritis, penderita DBD bakal memasuki fase sembuh pada hari kelima atau hari keenam sejak gejala penyakit muncul.

Pada fase ini, penderita bakal kembali merasakan demam. Namun, hal itu diikuti kenaikan kadar trombosit yang berangsur normal.

Selain itu, penderita juga bakal merasakan kondisi tubuhnya membaik, nafsu makan mulai muncul, sakit perut tidak parah, dan gejala penyakit lainnya mulai berkurang secara signifikan.

Untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit, cara mengatasi DBD pada fase sembuh ini yakni melanjutkan pengobatan, cukup minum, makan makanan tinggi protein, jangan lupa makan buah dan sayur, dan istirahat.

Dengan penaganan yang tepat, penderita biasanya segera sembuh dari penyakitnya dan terhindar dari bahaya komplikasi DBD yang dapat berdampak fatal.

Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah) pada Anak yang Pantang Disepelekan

Cara mencegah DBD (demam berdarah)

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari penyakit DBD. Melansir WebMD, antara lain:

  • Gunakan obat nyamuk
  • Pakai pakaian yang melindungi dari gigitan nyamuk
  • Pastikan jendela, pintu, atau ventilasi rapat dari serangga
  • Jika tempat tidur tidak dipasangi AC, pasang kelambu di tempat tidur
  • Rapikan barang-barang agar tidak menumpuk dan digunakan sebagai sarang nyamuk
  • Pastikan tidak ada wadah atau tempat penampungan air yang bisa digunakan nyamuk DBD berkembang biak; seperti kaleng bekas, galon bekas, pot bunga, dll.
  • Bersihkan tempat hewan peliharaan, termasuk tempat penampungan airnya agar tidak digunakan sebagai sarang nyamuk
  • Dapatkan vaksin DBD untuk mencegah infeksi fatal akibat penyakit ini

Lindungi diri dan keluarga dengan mengenali fase DBD dan cara pencegahannya di atas.

Baca juga: 3 Cara Penularan Demam Berdarah (DBD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau