KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai di musim penghujan.
Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypty betina yang terinfeksi virus dengue.
Penanganan medis yang tepat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi DBD dan berisiko fatal.
Sebelum mengetahui beberapa cara mengatasi demam berdarah, kenali dulu beberapa gejalanya.
Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah) pada Anak yang Pantang Disepelekan
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Nurhasan Agung Prabowo, Sp.PD., M.Kes. lewat laman resmi Rumah Sakit UNS menjelaskan, ada tujuh gejala DBD yang pantang disepelekan.
Ciri-ciri demam berdarah ini bisa dikenali lewat pendarahan, nyeri, gangguan pencernaan, sampai syok. Berikut beberapa di antaranya:
Jika muncul beberapa gejala demam berdarah di atas, segera bawa penderita ke dokter.
Masalah kesehatan ini perlu penanganan medis yang tepat agar tidak berujung komplikasi seperti pendarahan hebat dan gangguan organ berat.
Baca juga: 3 Pemeriksaan Demam Berdarah (DBD)
Ketika terserang penyakit demam berdarah, kebanyakan penderita bakal merasakan tubuhnya sangat lemas.
Melansir beberapa sumber, berikut beberapa cara mengatasi DBD yang bisa dilakukan untuk membantu menyembuhkan penyakit:
Bawa penderita ke dokter untuk memastikan penyakit yang diderita adalah DBD. Selain pemeriksaan fisik, dokter biasanya juga menyarankan tes darah untuk menentukan diagnosis penyakit.
Tidak ada obat khusus untuk demam berdarah. Berikan obat paracetamol yang diresepkan dokter. Obat ini berguna untuk menurunkan demam dan mengurangi keluhan nyeri atau tidak enak badan.
Jangan sembarangan memberikan obat ibuprofen atau obat antiperadangan lain karena demam berdarah membuat kadar trombosit turun, sehingga penderita semakin rawan mengalami pendarahan.
Baca juga: 9 Penyebab Trombosit Turun, Tak Selalu DBD (Demam Berdarah)
Pastikan penderita banyak beristirahat agar tubuh punya banyak energi untuk melawan penyakit DBD.
Berikan air susu ibu (ASI) yang cukup untuk bayi penderita DBD. Untuk anak atau orang dewasa, berikan air putih, jus buah tanpa gula, atau cairan elektrolit agar tubuh tidak kekurangan cairan.