Namun jika tidak melakukannya, mereka tidak akan merasa cemas.
“Orang yang perfeksionis puas melakukan hal-hal itu karena itu bekerja dengan baik untuk mereka, bahkan jika itu membuat orang lain gila,” kata Baskin.
Seseorang yang perfeksionis memiliki harapan yang tinggi untuk diri mereka sendiri dan orang lain.
Sifat kepribadian ini biasanya dikaitkan dengan organisasi yang baik dan perilaku yang berorientasi pada tujuan.
Namun, di sisi lain, standar yang tinggi ini juga dapat mendorong orang menjadi sangat kritis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.
Baca juga: 8 Makanan Sederhana yang Bisa Menurunkan Kolesterol
"Gangguan obsesif kompulsif biasanya diobati dengan kombinasi atau psikoterapi dan obat-obatan," Dr. Baskin.
Terapi OCD dilakukan dengan pendekatan yang bertujuan membantu penderita berhenti melawan kenyataan dan melepaskan apa yang tidak dapat mereka kendalikan.
Terkadang, dokter juga memberikan pasien OCD terapi dengan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), jenis obat yang biasa diresepkan untuk gangguan kesehatan mental.
Sementara itu, orang yang perfeksionis biasanya tidak membutuhkan terapi khusus. Namun, mereka bisa mendapat manfaat dari psikoterapi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.