Selain itu, studi tahun 2020 menemukan bahwa kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida jauh lebih tinggi pada orang-orang setelah menopause, dibandingkan dengan orang-orang pada tahap awal.
Baca juga: Kenali Apa Itu Xanthelasma, Tanda Kolesterol Tinggi di Tubuh
Kadar kolesterol HDL pun berkurang pada semua peserta yang mengalami menopause.
Dilansir dari Medical News Today, pada dasarnya hati berperan penting dalam metabolisme dengan menggunakan asam lemak, trigliserida, dan kolesterol untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
Estrogen membantu mengatur metabolisme lipid di hati.
Akibatnya, penurunan kadar estrogen selama menopause menyebabkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida yang lebih tinggi.
Mengalami penurunan estrogen lebih awal dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu.
Menurut Australasian Menopause Society, orang yang memasuki menopause dini dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung, dibandingkan dengan wanita berusia sama yang belum memasuki menopause.
Meski demikian, ada beberapa manajemen yang dapat dilakukan untuk mengatasi kolesterol LDL yang tinggi.
Beberapa orang membutuhkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol mereka.
Statin adalah jenis obat utama untuk tujuan ini.
Obat ini dapat mengurangi produksi kolesterol tubuh sehingga menurunkan kadar kolesterol LDL.
Selain itu, obat ini juga dapat meningkatkan kemampuan hati untuk menghilangkan kolesterol LDL dari darah.
Baca juga: Apakah Makan Jeroan Bisa Picu Kolesterol Tinggi?
Di samping itu, beberapa makanan dapat membantu menurunkan kolesterol.
Serat makanan larut dapat mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan dan menyingkirkannya dari tubuh.
Sterol dan stanol tumbuhan adalah senyawa mirip kolesterol dalam makanan nabati.
Kedua senyawa ini dapat mencegah tubuh dari penyerapan kolesterol.
Untuk mendukung kadar kolesterol yang sehat, seseorang mungkin dapat mengonsumsi makanan ini ke dalam menu harian mereka: