Pada anak perempuan, infeksi cacing kremi dapat menyebar ke vagina dan menyebabkan keputihan.
Kita juga bisa melihat potongan-potongan kecil benang putih di toilet setelah anak yang terinfeksi cacing kremi buang air besar.
Kita juga bisa memeriksanya di celana dalam anak di pagi hari.
Jika terlihat ada potongan-potongan kecil benang putih di celana dalamnya, berarti anak tersebut terinfeksi cacing kremi.
Baca juga: 8 Makanan untuk Cerdaskan Anak Sejak dalam Kandungan
Dikutip dari Kids Health, dokter mungkin meminta orangtua untuk membantu mendiagnosis cacing kremi dengan menempelkan selotip bening pada kulit di sekitar anus anak.
Telur cacing kremi akan menempel pada selotip dan dapat dilihat di bawah mikroskop.
Waktu terbaik untuk melakukannya adalah pada malam hari atau pagi hari sebelum mandi (saat ada aktivitas cacing kremi paling banyak di sekitar anus).
Dokter juga mungkin mengambil beberapa sampel dari bawah kuku anak untuk mencari telur cacing kremi.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Pneumonia pada Anak
Dikutip dari Medical News Today, ada sejumlah cara dapat dilakukan untuk menghilangkan cacing kremi pada anak, yaitu dengan obat-obatan dan menjaga kebersihan.
Obat-obatan umum yang digunakan untuk mengobati cacing kremi meliputi:
Karena infeksi cacing kremi menyebar dengan mudah di antara orang-orang yang tinggal bersama, pengobatan juga harus mencakup semua pengasuh anak dan orang-orang yang tinggal di rumah tersebut.
Perawatan melibatkan 2 dosis obat bebas atau resep yang dikonsumsi selama 2 minggu.
Selain pengobatan, menjaga kebersihan yang tepat membantu mencegah berulangnya infeksi cacing kremi.
Berikut tips menjaga kebersihan:
Baca juga: Infeksi Cacing Kremi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.