Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2022, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

4. Efek hormon

Selama menopause, kadar estrogen nisa naik dan turun. Hal ini bisa mempersulit hipotalamus, area di otak yang mengontrol suhu.

Terkadang, hal tersebut juga bisa memicu sensasi panas atau hot flash yang membuat kelenjar keringat bekerja ekstra.

5. Demam

Saat demam, suhu tubuh akan mengalami kenaikan suhu beberapa derajat. Anda mungkin mengalami kedinginan pada awalnya saat tubuh Anda mencoba melawan infeksi apa punmencoba masuk ke tubuh.

Kemudian, saat demam Anda turun, Anda akan merasa panas dan berkeringat karena tubuh Anda bekerja untuk mengatur suhunya kembali normal.

6. Efek cafein

Apa yang Anda makan dan minum dapat memengaruhi seberapa banyak Anda berkeringat. Minum kopi atau apa pun yang mengandung kafein dapat mengaktifkan sistem saraf pusat yang mengontrol kelenjar keringat Anda.

"Jika Anda minum dua cangkir kopi, Anda harus minum dua gelas air untuk menyeimbangkannya dan memastikan tubuh tetap terhidrasi," ucap Holtz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com