KOMPAS.com - Berkeringat adalah hal yang normal. Keringat Anda sebagian besar terdiri dari air, tetapi juga mengandung klorida, kalsium, magnesium, dan kalium.
Dan ketika suhu tubuh Anda terlalu tinggi, kelenjar keringat Anda mulai bekerja untuk mendinginkan tubuh.
“Berkeringat sebenarnya membantu pengaturan termal tubuh Anda, hidrasi kulit, dan membantu menyeimbangkan cairan dan elektrolit kita," ucap ahli kesehatan dari Cleveland Clinic, Melissa Holtz.
Akan tetapi, keringat berlebihan bisa menganggu aktivitas sehari-hari.
Keringat berlebih atau hiperhidrosis terjadi ketika kelenjar keringat bekerta terlalu keras.
Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, keringat berlebih juga bisa memicu infeksi dan tekanan emosional.
Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Perlemakan Hati
Ada beberapa hal yang membuat kelenjar keringat seseorang terlalu aktif sehingga memicu keringat berlebih. Berikut hal tersebut:
Mengkonsumsi alkohol, bahkan hanya satu gelas, dapat meningkatkan detak jantung dan memperlebar pembuluh darah di kulit.
Hal ini bisa membuat Anda berkeringat. Jika Anda mengalami gejala penarikan alkohol, Anda juga bisa berkeringat berlebihan dan bahkan berkeringat di malam hari.
"Konsumsi alkohol mengganggu koordinasi antara sistem saraf dan endokrin. Hal ini menyebabkan gangguan hormonal, yang bisa menyebabkan keringat," kata Holtz.
Obat-obatan tertentu seperti antidepresan, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat tekanan darah, dan obat diabetes dapat membuat Anda berkeringat.
Jika menurut Anda ini mungkin penyebabnya, Anda dapat mendiskusikan alternatif obat lainnya dengan dokter Anda.
Saat stres, hormon stres meningkat pesat. Hormon stres dapat memicu kelenjar keringat.
Hal tersebut juga bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah Anda, yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh Anda.
Stres emosional dapat menyebabkan keringat di telapak tangan dan telapak kaki.
Baca juga: Kelahiran Prematur
Selama menopause, kadar estrogen nisa naik dan turun. Hal ini bisa mempersulit hipotalamus, area di otak yang mengontrol suhu.
Terkadang, hal tersebut juga bisa memicu sensasi panas atau hot flash yang membuat kelenjar keringat bekerja ekstra.
Saat demam, suhu tubuh akan mengalami kenaikan suhu beberapa derajat. Anda mungkin mengalami kedinginan pada awalnya saat tubuh Anda mencoba melawan infeksi apa punmencoba masuk ke tubuh.
Kemudian, saat demam Anda turun, Anda akan merasa panas dan berkeringat karena tubuh Anda bekerja untuk mengatur suhunya kembali normal.
Apa yang Anda makan dan minum dapat memengaruhi seberapa banyak Anda berkeringat. Minum kopi atau apa pun yang mengandung kafein dapat mengaktifkan sistem saraf pusat yang mengontrol kelenjar keringat Anda.
"Jika Anda minum dua cangkir kopi, Anda harus minum dua gelas air untuk menyeimbangkannya dan memastikan tubuh tetap terhidrasi," ucap Holtz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.