Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Mengisap Jempol Dapat Sebabkan Anak Terinfeksi Cacing Kremi

Kompas.com - 10/02/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kebiasaan anak mengisap jempol bisa jadi salah satu penyebab munculnya cacing kremi di anus, sehingga para orangtua perlu mewaspadainya.

Dikutip dari Medical News Today, cacing kremi adalah cacing gelang kecil berwarna putih yang disebut Enterobius vermicularis yang terkadang hidup di usus besar dan rektum manusia.

Anak kecil lebih mungkin tertular infeksi cacing kremi karena mereka cenderung mudah memasukkan segala sesuatu ke mulutnya, seperti kebiasaan anak mengisap jempol yang kotor atau terinfeksi.

Baca juga: Kenali 7 Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak

Cacing kremi masuk ke tubuh anak melalui jalur fecal-oral, yaitu melalui suatu benda atau tangan langsung ke mulut dan masuk dalam saluran usus.

Beberapa kebiasaan anak yang dapat memicu mereka terinfeksi cacing kremi, meliputi:

Dikutip dari Kids Health, ada pun telur cacing kremi dapat tinggal di permukaan benda, seperti:

  • Sprei
  • Handuk
  • Pakaian (terutama pakaian dalam dan piyama)
  • Toilet
  • Perlengkapan kamar mandi
  • Makanan
  • Gelas
  • Peralatan makan
  • Mainan
  • Meja dapur
  • Meja makan
  • Kotak pasir.

Baca juga: Gejala PTSD pada Anak dan Remaja yang Perlu Diperhatikan

Setelah anak mengisap jempol atau memakan makanan yang terdapat telur cacing kremi, telur itu masuk ke sistem pencernaan dan menetas di usus kecil.

Dari usus kecil, larva cacing kremi pergi ke usus besar, di mana mereka hidup sebagai parasit (dengan kepala menempel di dinding bagian dalam usus).

Sekitar 1-2 bulan kemudian, cacing kremi betina dewasa akan meninggalkan usus besar melalui anus.

Mereka bertelur di kulit tepat di sekitar anus, yang memicu rasa gatal di daerah itu. Sering kali, ini terjadi pada malam hari.

Ketika anak menggaruk area anus yang gatal, telur cacing kremi yang berukuran mikroskopis berpindah ke jari-jari mereka.

Jari-jari yang terkontaminasi kemudian dapat membawa telur cacing kremi ke mulut, sehingga dalam tubuh anak tersebut kembali terinfeksi cacing kremi.

Namun, jari yang terkontaminasi itu dapat menyebarkan cacing kremi ke permukaan benda, di mana mereka dapat hidup selama 2 sampai 3 minggu.

Baca juga: Apakah Pneumonia pada Anak Menular?

Gejala anak terinfeksi cacing kremi

Dikutip dari Medical News Today, tanda anak terinfeksi cacing kremi di antaranya termasuk:

  • Gatal di sekitar anus
  • Susah tidur karena gatal
  • Vagina gatal
  • Mual ringan, jika ada banyak cacing kremi di usus.

Dikutip dari Kids Health, rasa gatal biasanya bertambah parah pada malam hari karena cacing berpindah ke daerah sekitar anus untuk bertelur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau