KOMPAS.com - Banyak wanita yang bermasalah dengan rambut rontok, yang penyebabnya tidak sesederhana karena salah pilih sampo.
Banyak faktor penyebab rambut rontok pada wanita, mulai dari genetika hingga stres.
Mengutip Everyday Health, meski jumlah pria yang mengalami masalah rambut rontok juga banyak, wanita yang lebih merasakan pengaruhnya.
“Wanita jauh lebih terpengaruh secara sosial oleh kerontokan rambut dari pada pria,” kata Amy McMichael, seorang profesor dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest di Winston Salem, North Carolina.
Berikut sejumlah penyebab rambut rontok yang sering kali wanita cemaskan:
Baca juga: Kenali Apa itu Alopecia Areata, Rambut Rontok Karena Penyakit Autoimun
Mengutip Self, kita bisa mengalami kerontakan rambut karena faktor genetika yang diturunkan (herediter).
Menurut catatan American Academy of Dermatology (AAD), kerontokan rambut pada wanita terkonsentrasi di ubun-ubun kepala.
Sementara pria, biasanya di sepanjang garis kepala.
Mengutip Self, kecenderungan pasca kehamilan seorang wanita akan mengalami kerontokan rambut karena kadar estrogen kembali normal.
Saat hamil kadar estrogen meningkat membuat rambut tumbuh lebih kuat.
Jenis kerontokan rambut ini disebut telogen effluvium, yang dapat terjadi berbulan-bulan setelah peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau besar, seperti melahirkan.
Namun, kerontokan rambut ini bersifat sementara.
Bethanee Schlosser, ahli dermatologi dari Women's Skin Health Program for Northwestern Medicine menjelaskan bahwa penurunan puncaknya sekitar 4 bulan setelah insiden yang menyebabkannya.
Biasanya, rambut kita melewati 3 tahap kehidupan utama.
Baca juga: Penyebab Rambut Rontok setelah Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Mengutip Self, kerontokan rambut pada wanita bisa juga terjadi karena perubahan penggunaan kontrasepsi.
Misalnya, melepaskan kontrasepsi hormonal atau mengganti ke jenis kontrasepsi hormonal yang berbeda.
"Apakah Anda baru memulai, menghentikannya, atau mengganti merek, tubuh Anda dapat bereaksi dengan menyebabkan rambut mengalami peningkatan kerontokan rambut," kata Dr Francesca Fusco, dokter kulit di Wexler Dermatology di NYC.
Mengutip Self, kerontokan rambut terkait erat juga dengan nutrisi asupan sehari-hari kita.
Secara khusus, berbagai jenis kerontokan rambut dikaitkan dengan kondisi tubuh kekurang:
Baca juga: 7 Penyebab Rambut Rontok pada Pria dan Cara Mengatasinya
Mengutip Self, Dr Schlosser mengatakan beberapa "obat dapat menyebabkan kerontokan rambut kronis".
Beberapa obat yang dapat menyebabkan rambut rontok, meliputi:
Jika rambut rontok berangsur-angsur banyak, hal itu bisa dikonsultasikan kepada dokter.
Kemudian jika kerontokan rambut menjadi kronis, biasanya dokter akan meresepkan obat lain yang tidak menyebabkan efek samping tersebut.
Dalam banyak kasus, jenis kerontokan rambut ini bersifat sementara.
Mengutip Self, saat kulit di kepala meradang dan gatal karena ketombe itu dapat menyebabkan rambut rontok.
Kerontokan akan menjadi lebih banyak ketika kita suka menggaruknya.
Namun Dr Fusco mengatakan bahwa ketombe adalah penyebab kerontokan rambut yang paling mudah diobati karena dapat diobati dengan produk yang dijual bebas.
Sementara ada masalah kulit kepala lainnya yang menyebabkan rambut rontok lebih parah dan perhatian ekstra untuk mengobatinya, yaitu:
Mengobati kedua masalah kulit kepala ini mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha dari pada ketombe.
Jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit saat tanda-tandanya dirasakan.
Baca juga: 7 Penyebab Rambut Rontok Bisa Gejala Penyakit Apa Saja
Mengutip Self, masalah penggunaan ikat rambut yang terlalu kencang dan sering adalah masalah klasik yang menyebabkan rambut rontok.
Dr Schlosser mengatakan bahwa jika ikat rambut dilakukan cukup lama, kerontokan rambut sebenarnya bisa menjadi permanen.
Ini dianggap sebagai proses yang dapat merusak folikel rambut yang tidak dapat diperbaiki.
Dr Schlosser menyarankan untuk tidak memakai ikat rambut atau gaya rambut lainnya terlalu lama, dan mencoba untuk tidak menarik rambut terlalu kencang.
Mengutip Self, rambut sering dikriting, smoothing, rebonding, dan hair coloring sangat rentan dengan kerusakan rambut, yang salah satunya membuat rambut rontok.
Sebab, bahan kimia yang digunakan untuk semua prosedur itu dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut permanen.
Disarankan menggunakan produk yang dirancang untuk membantu menghidrasi serta menyehatkan rambut dan kulit kepala, setelah melalui prosedur perubahan gaya rambut tersebut.
Baca juga: Penyebab Rambut Rontok Setelah Melahirkan dan Cara Mengatasinya
Mengutip Self, Dr Fusco mengatakan bahwa kondisi autoimun membuat tubuh mengenali folikel rambutnya sendiri sebagai benda asing dan menyerang mereka. Akibatnya membuat rambut rontok.
Ini kondisi di mana sistem kekebalan menyerang folikel rambut, seperti alopecia areata.
Penyakit lainnya juga dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai salah satu gejalanya, adalah:
Menurut AAD, dokter kulit biasanya akan membantu dengan meresepkan berbagai perawatan, seperti injeksi kortikosteroid untuk merangsang pertumbuhan rambut.
Mengutip Self, ketika kita mengalami sesuatu yang membuat stres atau traumatis, tubuh bisa saja merespons dengan bentuk rambut rontok.
Stres di sini bukan sesuatu yang umum sehari-hari, tetapi sesuatu yang besar dan mengubah hidup, seperti perceraian, kematian anggota keluarga, perubahan pekerjaan yang signifikan, atau perubahan hidup yang besar.
Biasanya kerontokan rambut jenis ini bersifat sementara.
“Karena wanita mengalami kerontokan rambut karena berbagai alasan dan masing-masing memerlukan perawatan yang berbeda, adalah bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter kulit,” kata Wilma F Bergfeld, dokter kulit senior di Cleveland Clinic dan mantan presiden American Academy of Dermatology.
Baca juga: 6 Penyebab Rambut Rontok pada Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.