KOMPAS.com - Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker terbanyak diderita wanita di Indonesia.
Hal itu mengutip buku "Cegah dan Deteksi Kanker Serviks" (2010) oleh Dra. Hartati Nurwijaya, DR. Dr. Andrijono, dan Prof. Dr. H.K Suheimi.
Penyakit kanker serviks menambah panjang deretan masalah yang dihadapi wanita dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
Sehingga, faktor risiko kanker serviks perlu disadari oleh banyak wanita untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan segera.
Mengutip Cancer.org, faktor risiko kanker serviks dibedakan dalam faktor yang dapat diubah atau dihindari dan faktor yang tidak dapat diubah.
Berikut ulasan faktor risiko kanker serviks tersebut:
Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Serviks, Tak Hanya Suntik Vaksin HPV
Mengutip Cancer.org, infeksi human papillomavirus (HPV) adalah faktor risiko terpenting yang membuat seseorang bisa mengidap kanker serviks.
HPV dapat menginfeksi sel-sel pada permukaan kulit dan sel-sel yang melapisi alat kelamin, anus, mulut, serta tenggorokan.
Namun, tidak pada darah atau organ dalam seperti jantung atau paru-paru.
HPV dapat menyebar dari satu orang ke orang lain selama kontak kulit-ke-kulit. Salah satu cara penyebaran HPV adalah melalui aktivitas seksual, termasuk seks vaginal, anal, dan bahkan oral.
Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil di berbagai bagian tubuh. Beberapa menyebabkan kutil umum di tangan dan kaki, yang lain cenderung menyebabkan kutil di bibir atau lidah.
Mengutip Cancer.org, beberapa faktor yang berhubungan dengan riwayat seksual Anda dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Risiko kemungkinan besar dipengaruhi oleh peningkatan kemungkinan paparan HPV.
Baca juga: 8 Penyebab Kanker Serviks, dari Infeksi HPV sampai Hamil Terlalu Dini
Mengutip Cancer.org, wanita yang merokok dua kali lebih mungkin terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Produk sampingan tembakau telah ditemukan dalam lendir serviks wanita yang merokok.
Para peneliti percaya bahwa zat dari tembakau merusak DNA sel serviks dan dapat berkontribusi pada perkembangan kanker serviks.
Merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.
Mengutip Cancer.org, sistem kekebalan tubuh penting dalam menghancurkan sel kanker dan memperlambat pertumbuhan dan penyebarannya.
Pada wanita dengan HIV, pra-kanker serviks mungkin berkembang menjadi kanker invasif lebih cepat dari biasanya.
Kelompok wanita lain yang berisiko terkena kanker serviks adalah mereka yang menggunakan obat-obatan untuk menekan respons kekebalan mereka.