Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan dan Pelecehan Seksual Picu Tekanan Darah Tinggi pada Wanita

Kompas.com - 13/03/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Ia menyontohkan seseorang dengan baju merah menyerang Anda secara seksual.

"Sekarang, setiap kali Anda melihat merah atau seseorang yang terlihat seperti penyerang Anda, jantung Anda akan berdegup kencang, dan tangan Anda berkeringat. Ini membuat tubuh Anda sangat tertekan,” paparnya.

Sanchez mengatakan bahwa para korban sering kali mengalami stres akibat trauma sendirian karena ceritanya tidak dipercaya atau tidak dianggap serius.

"Trauma adalah trauma, dan hanya orang yang mengalaminya yang bisa mendefinisikan trauma mereka," ucap Sanchez.

Ia menjelaskan bahwa apa yang mungkin tampak bukan masalah besar bagi satu orang bisa menjadi krisis bagi orang lain.

Baca juga: Makanan Mengandung Potasium Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi

Mengutip Kementerian Kesehatan, ukuran tekanan darah tinggi adalah tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.

Mengutip Medical News Today, tekanan darah diukur dari kekuatan yang diberikan darah pada dinding arteri saat mengalir melewatinya.

Jika tekanan darah terlalu tinggi untuk waktu yang lama, dapat menyebabkan kerusakan serius pada pembuluh darah.

Kemudian efeknya dapat menyebabkan berbagai komplikasi, beberapa di antaranya dapat mengancam jiwa, yaitu:

  • Gagal jantung
  • Kehilangan penglihatan
  • Stroke
  • Penyakit ginjal.

Baca juga: Mengapa Olahraga Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi?

Penyebab

Mengutip Medical News Today, tekanan darah tinggi memiliki beberapa penyebab yang berasal dari perubahan tertentu dalam tubuh atau jika seseorang dilahirkan dengan fitur genetik tertentu yang menyebabkan masalah kesehatan.

Selain trauma dari pengalaman kekerasan dan pelecehan seksual yang ditemukan oleh para ahli belum lama ini, penyebab lainnya dari tekanan darah tinggi meliputi:

  • Kegemukan
  • Diabetes tipe 2
  • Penyakit ginjal
  • Apnea tidur obstruktif
  • Lupus
  • Skleroderma
  • Tiroid yang kurang aktif atau terlalu aktif
  • Kondisi bawaan, seperti sindrom cushing, akromegali, atau feokromositoma (pheochromocytoma).

Gejala umum

Mengutip Medical News Today, tekanan darah tinggi sering tidak menimbulkan gejala, sehingga disebut sebagai "silent killer".

Namun ketika tekanan darah mencapai sekitar 180/120 mmHg, akan terjadi krisis atau keadaan darurat medis dan beberapa gejala mencolok mungkin terjadi sebagai berikut:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Pusing
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Mimisan
  • Palpitasi jantung
  • Sesak napas.

Siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini harus mencari perhatian medis segera.

Sehingga, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap tekanan darah sebelum kondisi darurat medis itu terjadi.

Baca juga: Waspada Orangtua, Ini Faktor risiko Tekanan Darah Tinggi pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau