Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Hamil Bayi Kembar yang Perlu Diperhatikan Orangtua

Kompas.com - 25/03/2022, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Pada kehamilan tunggal, tingkat hipertensi adalah 6,5 persen. Sedangkan pada kehamilan kembar, hampir 2 kali lipat, yaitu 12,7 persen.

Jika tidak diobati, hipertensi gestasional dapat menyebabkan persalinan prematur.

Selain itu, bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan ibu hamil, terutama jika berkembang menjadi preeklamsia.

4. Hiperemesis Gravidarum

Mengutip Verywell Family, morning sickness yang intens lebih mungkin terjadi pada wanita hamil dengan anak kembar.

Bagi sebagian ibu hamil, ini lebih merupakan gangguan dari pada bahaya, tetapi beberapa dapat mengembangkan hiperemesis gravidarum.

Hiperemesis gravidarum adalah mual di pagi hari yang parah, yang menyebabkan penurunan 5 persen berat badan ibu hamil dan memerlukan rawat inap.

Baca juga: 11 Faktor Risiko Bayi Lahir Prematur Perlu Diperhatian Ibu Hamil

5. Operasi caesar

Mengutip Verywell Family, operasi caesar lebih mungkin terjadi dengan kehamilan bayi kembar.

Berarti pemulihan kesehatan akan lebih lama untuk ibu hamil setelah melahirkan dan risiko komplikasi yang lebih tinggi selama persalinan.

6. Lahir prematur

Mengutip WebMD, bayi kembar lebih berisiko lahir prematur, yang biasanya sebelum usia kehamilan 36 minggu.

Bayi prematur biasanya juga lebih mudah sakit-sakitan dan kadang-kadang memiliki cacat permanen.

Mengutip Verywell Family, lahir prematur dapat menyebabkan sejumlah masalah pada bayi, seperti:

  • Paru-paru yang belum matang, menyebabkan kesulitan bernapas. Bayi prematur dapat dipasang ventilator sampai paru-parunya matang.
  • Masalah perut dan saluran usus
  • Masalah sistem saraf, termasuk pendarahan di otak
  • Berat badan lahir rendah
  • Masalah makan, termasuk kesulitan menyusui.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Bayi Prematur?

7. Berat badan lahir rendah (BBLR)

Mengutip WebMD, lebih dari setengah bayi kembar lahir dengan BBLR, dengan berat kurang dari 5 1/2 pon atau 2,5 kg.

Bayi kembar BBLR memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan setelah lahir, seperti:

  • Penglihatan dan gangguan pendengaran
  • Cacat mental
  • Cerebral palsy.

Kondisi tersebut lebih mungkin terjadi jika bayi lahir sebelum 32 minggu atau beratnya kurang dari sekitar 3 pon atau 1,4 kg.

8. Sindrom transfusi janin kembar (Twin to Twin Transfusion Syndrome/TTTS)

Mengutip WebMD, TTTS mempengaruhi sekitar 10 persen dari bayi kembar identik, yang berbagi plasenta.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau