Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplikasi Iritasi Usus Besar yang Bisa Berakibat Serius

Kompas.com - 06/04/2022, 13:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sindrom iritasi usus (IBS) merupakan kondisi ketidaknyamanan yang mungkin tidak membahayakan, tetapi jika berkelanjutan dapat memicu komplikasi serius.

Mengutip Patient, sindrom iritasi usus adalah kondisi usus jangka panjang (kronis) yang menyebabkan episode kram perut, kembung, dan sembelit atau diare.

Pada IBS, fungsi usus terganggu, tetapi semua bagian usus terlihat normal, bahkan ketika dilihat dengan mikroskop.

Mengutip Healthline, mengabaikan kondisi ini atau menahan diri dengan tidak mencari perawatan yang tepat dapat menyebabkan komplikasi serius sebagai berikut:

Baca juga: 5 Cara Mengelola Gejala IBS (Sindrom Iritasi Usus Besar)

Komplikasi kesehatan fisik

Bagi kebanyakan orang, sembelit dari salah satu gejala IBS adalah kejadian sementara karena kurang cairan, serat, dan gerakan.

Namun bagi penderita IBS, sembelit bisa menjadi kebiasaan.

Konstipasi kronis yang tidak diobati itu dapat menyebabkan sejumlah efek kesehatan pada saluran pencernaan, yiatu:

  • Fisura ani: dorongan dari mencoba untuk buang air besar dapat menyebabkan fisura anus atau robekan kecil di anus Anda. Ini mungkin sulit untuk disembuhkan ketika Anda mengalami sembelit terus-menerus. Gejalanya bisa berupa gatal, nyeri, dan pendarahan.
  • Impaksi tinja: ketika tinja mulai menumpuk di rektum Anda, Anda mungkin tidak dapat mendorongnya keluar. Ini dikenal sebagai impaksi tinja. Karena impaksi memengaruhi kemampuan tinja untuk bergerak maju, Anda mungkin harus mencari pertolongan medis agar tinja dikeluarkan secara manual.
  • Wasir: pembuluh darah yang bengkak dan meradang ini dapat menyebabkan pendarahan di dubur. Wasir biasanya merupakan hasil dari dorongan dan ketegangan yang berlebihan.
  • Malnutrisi: ketika menderita IBS, mungkin Anda menghindari makanan tertentu yang sehat karena memperburuk gejala. Akibatnya, Anda bisa kehilangan nutrisi penting. Kekurangan gizi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan dan sejumlah masalah lainnya.
  • Prolaps rektal: kondisi ini terjadi ketika rektum Anda keluar dari anus Anda. Hal ini dapat menyebabkan lendir keluar dari anus Anda. Kondisi ini paling sering terjadi pada orang dengan riwayat sembelit kronis dan sangat umum terjadi pada wanita pascamenopause.

Baca juga: 3 Kesalahan yang Bisa Memperburuk Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar

Komplikasi kesehatan mental

Memiliki IBS bisa memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan mental dan rasa sejahtera secara keseluruhan.

Orang dengan IBS dapat mengembangkan rasa takut pergi ke tempat umum, terutama yang tidak dikenal, karena khawatir tidak dapat menemukan kamar mandi atau pergi ke kamar mandi dengan cukup cepat.

Hal ini dapat mengakibatkan penarikan diri dari keluarga, teman, dan rekan kerja, membuat hidup mereka kurang menyenangkan.

Kecemasan yang disebabkan oleh kondisi sindrom iritasi usus ini berpotensi menimbulkan komplikasi yang luas.

Sementara itu, kecemasan juga merupakan faktor yang berkontribusi dalam beberapa kondisi kesehatan kronis.

Contohnya, penyakit jantung dan gangguan pernapasan kronis. Hubungan antara pikiran dan tubuh sangat kuat dalam kasus orang dengan sindrom iritasi usus.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Therapeutics, peserta dengan IBS melaporkan penurunan kualitas hidup yang lebih besar dibandingkan dengan penyakit refluks gastroesofageal, asma, atau sakit kepala migrain.

Hidup dengan sakit perut jangka panjang dari IBS dapat menyebabkan kecemasan atas gejala.
Depresi, atau perasaan putus asa yang bertahan lama, dapat muncul sebagai akibatnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau