Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Demam Berdasarkan Suhu hingga Penyebab

Kompas.com - 08/04/2022, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Demam adalah salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh semua orang mulai dari bayi hingga orang tua dengan jenis yang beragam.

Mengutip Netmeds, demam terjadi ketika suhu tubuh kita lebih dari normal, yaitu sekitar 36-37 Celcius.

Sementara itu, demam memiliki beberapa jenis yang perlu dikenali. 

Baca juga: 14 Makanan Penurun Panas Demam yang Baik Dikonsumsi

Berdasarkan suhu

Berdasarkan suhu tubuh, terdapat beberapa jenis demam, yaitu:

  1. Demam ringan: terjadi ketika suhu tubuh naik menjadi 38 Celcius
  2. Demam sedang: jika suhu naik di atas 39,1-40 Celcius
  3. Demam tinggi: menunjukkan jika suhu tubuh 39,4 Celcius atau lebih.
  4. Hiperpireksia: jika suhu di atas 41 Celcius.

Berdasarkan durasi

Mengutip Netmeds, sebagian besar demam mereda dengan sendirinya dalam waktu 1-3 hari. Namun, ada juga jenis demam yang dapat berlangsung lebih dari itu.

Berikut jenis demam berdasarkan durasinya:

  1. Akut: jika durasi demam kurang dari 7 hari
  2. Sub-akut: jika demam berlangsung hingga 14 hari
  3. Kronis atau persisten: jika demam berlanjut selama lebih dari 14 hari.

Baca juga: 3 Cara Menurunkan Demam dengan Kompres Hangat

Berdasarkan karakter

Berdasarkan karakternya, para ahli membagi jenis demam sebagai berikut:

Demam intermiten

Mengutip Medicine Net, jenis demam intermiten ini memiliki dasar yang berfluktuasi antara suhu normal dan pada tingkat demam sepanjang hari.

Mengutip Only My Health, demam intermiten membuat suhu tubuh tetap normal pada siang hari, tetapi meningkat pada malam hari.

Menurut Dr Sumeet Nigam, Dokter Umum dari Sahara Hospital, Lucknow, demam ini disebabkan karena infeksi parasit atau bakteri.

Terkadang bisa juga merupakan gejala malaria atau septicaermia.

Demam intermiten dibagi lagi menjadi 3 jenis:

  • Demam Quotidian
  • Demam tertian
  • Demam Quartan

Gejala demam intermiten meliputi:

  • Demam tinggi pada malam hari
  • Menggigil dan muntah
  • Mengalami kedinginan
  • Sakit perut atau sakit badan

Baca juga: 5 Buah Pereda Demam yang Baik Dikonsumsi saat Suhu Tubuh Naik

Demam remitten

Mengutip Medicine Net, jenis demam ini mungkin datang dan pergi, suhu tubuh berubah-ubah. Meskipun turun, tidak pernah turun kembali ke normal.

Mengutip Only My Health, fluktuasi suhu bisa terjadi sepanjang hari.

Demam remitten bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi parasit, dll.

Oleh karena itu, menyebabkan ancaman besar bagi tubuh, terutama di kalangan anak-anak.

Jenis demam ini juga dapat mengakibatkan brucellosis, yang merupakan kondisi medis yang membuat endokarditik terinfeksi.

Endokarditis adalah peradangan pada endokardium, yaitu lapisan di bagian dalam jantung.

Demam remiten juga dapat terjadi karena peradangan pada jaringan dalam jantung.

Gejala demam remiten, meliputi:

  • Sakit perut
  • Rasa gelisah
  • Pergerakan usus tidak teratur
  • Kelelahan
  • Muntah
  • Suhu tinggi

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Demam Gejala Tipes yang Khas

Halaman:

Terkini Lainnya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Health
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
Health
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau