Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Persalinan yang akan Dialami Ibu Hamil

Kompas.com - 12/04/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Umumnya, kulit ketuban pecah menjelang pembukaan serviks lengkap (10 cm).

Jika kulit ketuban sudah pecah, tanda persalinan segera berlangsung dalam 24 jam.

Baca juga: Bahaya Rumput Fatimah untuk Persalinan, Ibu Hamil Perlu Tahu

Tahapan persalinan

Mengutip buku "Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir" (2012) oleh Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Vokasi UNS, tahapan persalinan dibagi menjadi 4 kala, yaitu:

1. Kala I atau kala pembukaan

Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap.

Berdasarkan kemajuan pembukaan, Kala I dibagi menjadi beberapa fase meliputi:

  • Fase laten: fase pembukaan yang sangat lambat, yaitu dari 0-3 cm yang membutuhkan waktu 8 jam.
  • Fase aktif: fase pembukaan yang lebih cepat yang terdiri dari fase percepatan (pembukaan 3-4 cm dalam 2 jam), fase dilatasi maksimal (pembukaan 4-9 cm dalam 2 jam), dan fase decelerasi (pembukaan 9-10 cm dalam 2 jam).

Baca juga: Tanda-tanda Fisik yang Sering Terjadi Jelang Hari Persalinan

2. Kala II atau kala pengeluaran

Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai lahirnya bayi, yang bisa melalui 3 macam persalinan, yaitu:

  • Persalinan spontan: bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir bayi alami pada tubuh ibu.
  • Persalinan buatan: bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi forceps atau dilakukan operasi Sectio Caesaria.
  • Persalinan anjuran: persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi baru berlangsung setelah pecah ketuban atau pemberian obat pemicu kontraksi rahim(pitogin atau prostaglandin).

Mengutip buku "Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir" (2018) oleh Luh Putu Widiastini, SSiT., MKes, kala II ditandai dengan:

  • Dorongan ibu untuk meneran (doran)
  • Tekanan pada anus (teknus)
  • Perineum ibu menonjol (perjol)
  • Vulva membuka (vulka)

Pada primigravida kala II berlangsung 1-2 jam dan pada multigravida (wanita yang sudah hamil lebih dari satu kali) berlangsung 30 menit hingga 1 jam.

Baca juga: Dampak pada Janin Jika Air Ketuban Kurang dari Normal

3. Kala III atau kala uri (plasenta)

Mengutip buku "Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir" (2018) oleh Luh Putu Widiastini, SSiT., MKes, kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri.

Dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan keluarnya plasenta dan selaput ketuban.

Seluruh proses biasanya berlangsung selama 5-30 menit setelah bayi lahir.

4. Kala IV atau kala pengawasan

Masa 1-2 jam setelah plasenta keluar.

Mengutip buku "Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir" (2018) oleh Luh Putu Widiastini, SSiT., MKes, kala IV dimulai dari lahirnya plasentas sampai 2 jam setelah proses tersebut.

Selama kala IV, pemantauan dilakukan pada 1 jam pertama setiap 15 menit dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua.

Total pengawasan dilakukan sebanyak 6 kali selama 2 jam post partum (masa nifas).

Observasi yang harus dilakukan pada kala IV meliputi:

  • Tekanan darah
  • Denyut nadi
  • Suhu tubuh
  • Tinggi fundus uteri
  • Kontraksi uterus
  • Kandung kemih
  • Pendarahan.

Pengawasan kala IV sangat penting, terutama untuk deteksi dini risiko atau kesiapan penolong mengantisipasi terjadinya komplikasi pendarahan pascapersalinan.

Baca juga: Apa Saja Fungsi Air Ketuban bagi Janin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau