Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Minum "Detox Tea", Kenali Kandungan dan Efek Sampingnya

Kompas.com - 19/04/2022, 19:00 WIB
Giovani Cornelia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini banyak sekali iklan dan promosi di sosial media tentang teh “pelangsing” atau detox tea oleh publik figur.

Teh detoks yang mengklaim untuk membersihkan racun atau “sampah” yang ada di tubuh kita.

Merek-merek teh detoks turut memberikan klaim yang fantastis, mulai dari menghilangkan lemak hingga membantu tampak awet muda.

Baca juga: Benarkah Teh Hijau Dapat Menurunkan Berat Badan?

Kandungan detox tea

Namun, kandungan apakah yang ada di dalam teh detoks?

Melansir Teen Vogue, dr. Karin Katrina, ahli gizi Amerika, mengatakan bahwa kebanyakan komposisi teh detoks mengandung akar dan daun senna yang memiliki fungsi pencahar.

Setelah mengonsumsi teh, efek yang akan terasa mungkin adalah penurunan berat badan.

Akan tetapi, menurut Karin, yang hilang setelah meminum teh detoks adalah kandungan air dalam tubuh dan bukan lemak.

Jika tidak reguler meminum teh detoks, berat badan akan tetap kembali seperti semula.

“Jika berat badan sejatinya turun, itu seharusnya karena pengurangan kalori yang terjadi karena pola makan dan gaya hidup,” ujar Karin.

Efek samping detox tea

Pembuangan cairan tubuh yang dipaksakan atau berlebihan tentu akan menyebabkan efek tertentu, salah satunya adalah hiponatremia.

Studi mengatakan bahwa detox tea dapat menyebabkan hiponatremia pada seseorang.

Menilik Mayo Clinic, hiponatremia adalah kondisi yang terjadi apabila konsentrasi sodium di dalam darah sangat rendah.

Sodium adalah elektrolit yang membantu mengatur jumlah air yang ada di dalam dan di sekitar sel Anda.

Baca juga: Manfaat Kesehatan Teh, Minuman Ramuan Obat Selama Ribuan Tahun

Jika hiponatremia terjadi, pasien akan mengalami mual, pusing, linglung, kehilangan energi, mudah marah, otot yang lemah atau kram, kejang-kejang, hingga koma.

Kasus detox tea

Studi pada jurnal Cureus mengungkap kasus yang terjadi pada wanita berusia 51 tahun mengalami hiponatremia akut dengan rekam medis yang tergolong sangat sehat.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau