Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2022, 15:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Trimester III dapat menjadi tantangan fisik dan emosional bagi seorang wanita hamil.

Mengutip Healthline, kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu, di mana dibagi menjadi 3 trimester.

  • Trimester I: minggu 1 sampai 12
  • Trimester II: minggu 13 sampai 28
  • Trimester III: minggu 28 sampai 40

Baca juga: Pendarahan Selama Kehamilan Muda

Pada trimester III, seorang ibu hamil cenderung mengalami lebih banyak rasa sakit, nyeri, dan bengkak.

Seorang ibu hamil mungkin juga semakin cemas tentang persalinannya.

Lalu, bagaimana baiknya menghadapi trimester III kehamilan?

Mengutip WebMD, berikut yang bisa dilakukan pada ibu hamil:

  1. Tetap aktif beraktivitas, kecuali mengalami pembengkakan atau nyeri: berenang adalah cara yang bagus untuk berolahraga di akhir kehamilan. Ini dapat membuat meringankan beban, rasa sakit, dan nyeri. Baik bisa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.
  2. Tingkatkan konsumsi zat besi: ibu hamil membutuhkan 27 mg zat besi setiap hari. Mineral ini bisa didapat dari sereal gandum utuh, nasi yang diperkaya, daging sapi, ayam, bayam, dan kacang-kacangan.
  3. Istirahat yang cukup: dianjurkan ibu hamil lebih banyak istirahat. Sebaiknya, tidur siang dan tidur lebih awal saat malam.
  4. Buat rencana persalinan: bicarakan dengan dokter tentang tindakan terbaik saat terjadi kontraksi pertama, termasuk jarak tempuh menuju rumah sakit.
  5. Meregangkan otot: kendurkan otot-otot yang tegang dengan melakukan peregangan sepanjang hari. Putar bahu, kepala, dan goyangkan kaki dengan lembut.
  6. Hindari terlalu banyak minum saat malam hari: tindakan itu dapat membuat ibu hamil banyak kencing pada malam hari, sehingga mengganggu tidur.
  7. Latih pernapasan: latih semua teknik pernapasan saat persalinan dapat membantu ibu hamil rileks selama persalinan.
  8. Kenali tanda-tanda pertama persalinan: penting untuk mengetahui kondisi yang akan terjadi menjelang persalinan, seperti kontraksi, keluarnya lendir keputihan, keluarnya air ketuban, dan sebagainya.
  9. Kenali masalah kesehatan yang berisiko pada ibu hamil: preeklamsia adalah salah satu risiko kesehatan yang rentan dialami oleh ibu hamil. Pencegahan dini terhadap segala risiko kehamilan baik untuk keselamatan ibu dan janin.
  10. Cuci pakaian bayi: sebelum waktu persalinan tiba, cuci semua pakaian baru bayi dengan deterjen lembut, bebas pewangi, dan pewarna. Ini penting untuk mencegah ruam pada kulit bayi baru lahir.
  11. Pelajari CPR untuk bayi: CPR (prosedur pertolongan pertama) penting karena melatih ibu menghadapi keadaan darurat apa pun begitu bayi lahir.
  12. Waspadai depresi pascapersalinan: depresi pascapersalinan sering terjadi pada wanita setelah melahirkan, sehingga mengenali gejalanya penting diketahui kedua belah pihak untuk menyadari dan melakukan pencegahan dini.
  13. Siapkan barang untuk persalinan: kemas barang-barang yang dibutuhkan secukupnya untuk persalinan, dari keperluan pribadi ibu hamil sampai kebutuhan bayi. Sehingga saat sudah harus ke rumah sakit, tidak panik dan buru-buru.

Baca juga: Cara Menjaga Tubuh untuk Mempersiapkan Kehamilan

Perkembangan janin

Mengutip Mayo Clinic, berikut kondisi perkembangan bayi pada trimester III, di mana ukurannya bersifat perkiraan umum:

Minggu 28: mata bayi terbuka sebagian

Pada 28 minggu kehamilan atau 26 minggu setelah pembuahan, kelopak mata bayi dalam kandungan dapat terbuka sebagian dan bulu mata telah terbentuk.

Sistem saraf pusat dapat mengarahkan gerakan pernapasan berirama dan mengontrol suhu tubuh.

Saat ini, bayi mungkin memiliki panjang hampir 10 inci (250 milimeter) dari ubun-ubun hingga pantan dan beratnya hampir 1.000 gram.

Minggu 29: bayi menendang dan meregang

Pada 29 minggu kehamilan atau 27 minggu setelah pembuahan, bayi dapat menendang, meregangkan, dan membuat gerakan menggenggam.

Minggu 30: rambut bayi tumbuh

Pada 30 minggu kehamilan atau 28 minggu setelah pembuahan, bayi sudah mulai memiliki rambut.

Mata bayi bisa terbuka lebar. Sel darah merah sedang terbentuk di sumsum tulang bayi.

Saat ini, bayi mungkin memiliki panjang lebih dari 10 1/2 inci (270 milimeter) dari ubun-ubun hingga pantat dan beratnya hampir 3 pon (1.300 gram).

Baca juga: Perubahan Fisik dan Emosional yang Terjadi Selama Kehamilan

Minggu 31: pertambahan berat badan bayi yang cepat dimulai

Pada 31 minggu kehamilan atau 29 minggu setelah pembuahan, bayi dalam kandungan telah menyelesaikan sebagian besar perkembangan utamanya. Sekarang, saatnya menambah berat badan dengan cepat.

Minggu 32: kuku jari terlihat

Pada 32 minggu kehamilan atau 30 minggu setelah pembuahan, kuku jari kaki bayi terlihat.

Lapisan bulu halus dan lembut yang menutupi kulit bayi selama beberapa bulan terakhir (lanugo) mulai rontok pada minggu ini.

Saat ini, bayi dalam kandungan mungkin memiliki panjang 11 inci (280 milimeter) dari ubun-ubun hingga pantat dan beratnya 3 3/4 pon (1.700 gram).

Minggu 33: bayi mendeteksi cahaya

Pada 33 minggu kehamilan atau 31 minggu setelah pembuahan, pupil bayi dapat berubah ukuran sebagai respons terhadap stimulus yang disebabkan oleh cahaya.

Tulangnya mengeras. Namun, tengkoraknya tetap lunak dan fleksibel.

Minggu 34: kuku bayi tumbuh

Pada 34 minggu kehamilan atau 32 minggu setelah pembuahan, kuku bayi telah mencapai ujung jarinya.

Saat ini, bayi mungkin memiliki panjang hampir 12 inci (300 milimeter) dari ubun-ubun hingga pantat dan beratnya lebih dari 4 1/2 pon (2.100 gram).

Baca juga: Mual dan Muntah pada Kehamilan

Minggu 35: kulit bayi halus

Pada 35 minggu kehamilan atau 33 minggu setelah pembuahan, kulit bayi menjadi halus. Anggota tubuhnya semakin berisi.

Minggu 36: bayi semakin besar

Pada 36 minggu kehamilan atau 34 minggu setelah pembuahan, ukuran bayi semakin besar dan kantung ketuban semakin sempit untuknya.

Sehingga, aktivitas bayi dalam kandungan semakin berkurang. Namun, Anda mungkin masih akan merasakan adanya gerakan bayi.

Minggu 37: bayi mulai turun ke panggul

Pada 37 minggu kehamilan atau 35 minggu setelah pembuahan, bayi mungkin mulai turun ke panggul ibu.

Jika bayi tidak turun, penyedia layanan kesehatan Anda akan berbicara dengan Anda tentang cara untuk mengatasi masalah ini.

Baca juga: Kenali Kekurangan dan Kelebihan Alat Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan

Minggu 38: kuku kaki sampai ujung jari

Pada 38 minggu kehamilan atau 36 minggu setelah pembuahan, lingkar kepala dan perut bayi hampir sama.

Kuku kaki bayi telah mencapai ujung jari kakinya. Bayi sebagian besar telah melepaskan semua lanugonya.

Saat ini bayi dalam kandungan mungkin memiliki berat sekitar 6 1/2 pon (2.900 gram).

Minggu 39: dada bayi menonjol

Pada 39 minggu kehamilan atau 37 minggu setelah pembuahan, dada bayi dalam kandungan menjadi lebih menonjol.

Untuk anak laki-laki, testis terus turun ke dalam skrotum.

Lemak ditambahkan ke seluruh tubuh bayi untuk membuatnya tetap hangat setelah lahir.

Minggu 40: tanggal jatuh tempo persalinan

Pada 40 minggu kehamilan atau 38 minggu setelah pembuahan, bayi Anda mungkin memiliki panjang dari kepala hingga pantat sekitar 14 inci (360 milimeter) dan berat 7 1/2 pon (3.400 gram).

Ingat, bagaimanapun, bahwa bayi yang sehat memiliki berbagai ukuran.

Jangan khawatir jika tanggal jatuh tempo persalinan Anda datang tanpa tanda-tanda persalinan dimulai.

Tanggal jatuh tempo persalinan hanyalah perkiraan yang dihitung kapan kehamilan Anda akan berusia 40 minggu.

Tanggal itu tidak memperkirakan kapan bayi Anda akan lahir. Sehingga, normal melahirkan sebelum atau setelah tanggal jatuh tempo Anda.

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Anemia selama Kehamilan beserta Dampaknya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com