KOMPAS.com - Beberapa pemudik yang mengendarai kendaraan pribadi terkadang mengandalkan minuman berenergi untuk mencegah kantuk selama perjalanan.
Namun, beberapa pakar menyebutkan mengonsumsi minuman berenergi sembarangan bisa memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan.
Ahli gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Irtya Qiyamulail menyebutkan, efek dan bahaya minuman berenergi bisa berbeda-beda pada setiap orang.
“Tergantung kondisi kesehatan dan sistem imunitas tubuh masing-masing,” jelas Irtya, seperti dilansir dari Antara, Minggu (24/4/2022).
Baca juga: 6 Protokol Kesehatan Mudik Lebaran 2022 untuk Cegah Penularan Covid-19
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Pelni, dr. Jovita Amelia, Sp.GK. menambahkan, minuman berenergi umumnya tidak sehat karena tinggi kafein, banyak mengandung gula, dan zat tambahan lainnya.
Simak beberapa efek dan bahaya mengonsumsi minuman berenergi saat mudik dan menurut pakar di atas.
Terdapat beberapa efek dan bahaya mengonsumsi minuman berenergi saat mudik yang perlu diwaspadai, yakni:
Minuman berenergi terkadang memiliki efek samping sakit kepala, sembelit, mudah marah, sampai kecanduan bagi sebagian orang.
Terutama jika konsumsi minuman ini melebihi anjuran batas aman, diminum dalam kondisi perut kosong, ada riwayat penyakit kronis, atau diminum berkepanjangan.
Manfaat minuman berenergi memang bisa membantu menghilangkan kantuk dan lelah.
Tapi, efek setelah mengonsumsi minuman ini justru bisa menyebabkan perasaan lelah berkali-kali lipat.
Hal ini disebabkan energi tubuh sudah diforsir untuk bekerja ekstra setelah mengonsumsi minuman berenergi.
Baca juga: Syarat Mudik Lebaran 2022 Terbaru, Kriteria Wajib dan Tak Wajib PCR
Minuman berenergi biasanya mengandung kafein tinggi untuk merangsang fungsi otak, membuat terjaga, dan meningkatkan konsentrasi.
Namun, terkadang sejumlah minuman berenergi memiliki kadar kafein di atas 1600 Miligram atau empat kali lipat dari anjuran yang disarankan pakar kesehatan.
Konsumsi kafein belebihan saat mudik ini bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, sehingga bisa membahayakan kesehatan selama di perjalanan.
Selain itu, konsumsi asupan berkafein tinggi juga bisa memicu kecemasan dan susah tidur di malam hari.
Selain kafein, minuman berenergi biasanya juga mengandung banyak gula. Asupan ini perlu dihindari penderita diabetes dan penyakit kronis lainnya.
Perlu diketahui, umumnya minuman berenergi memiliki kandungan gula sekitar 40 Gram. Jumlah ini mepet dengan anjuran batas aman gula per hari yang disarankan untuk orang sehat.
Menurut Kementerian Kesehatan, batas konsumsi gula per hari sebaiknya tak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per orang per hari.
Baca juga: Anak di Bawah 18 Tahun Boleh Mudik Tanpa Tes Covid-19, Ini Tips Aman dari IDAI
Untuk meminimalkan efek samping atau bahaya minuman berenergi saat mudik, pakar menganjurkan agar setiap orang bijak mengonsumsi minuman ini.
"Pada dasarnya, kita diperbolehkan (sesekali) mengonsumsi minuman berenergi saat mudik, namun perlu bijak dalam mengonsumsinya," kata Irtya.
Selain itu, pastikan Anda tidak mengonsumsi minuman berenergi yang mengandung kafein 400 Miligram ke atas.
“Pastikan untuk mengecek label pangan, terutama di kandungan kafein energy drink. Tujuannya, untuk meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi,” saran Irtya.
Tak hanya kafein, Jovita juga mewanti-wanti agar setiap orang tidak mengonsumsi minuman berenergi tinggi gula.
“Gula berlebihan tidak baik untuk kesehatan, terutama untuk pasien diabetes. Jika sering diminum dan berlebihan, minuman berenergi juga dapat menimbulkan obesitas," ujar Jovita.
Baca juga: 11 Cara Mengisi e-HAC di PeduliLindungi untuk Mudik Lebaran 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.