Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2022, 14:51 WIB
Giovani Cornelia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Keadaan ini dinilai jarang terjadi dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Kerap kali dalam kekerasan dalam rumah tangga, salah satu pasangan bertujuan untuk mengerahkan kekuasaan atas yang lain melalui pola kontrol berulang dan kadang-kadang kekerasan.

Jika respons yang dihasilkan oleh penyintas merupakan reaksi emosional, hal tersebut bukanlah kekerasan mutual. Secara general, kekerasan bukanlah tanggung jawab bersama.

Baca juga: Ini Alasan Film Kekerasan Berbahaya Jika Ditonton Anak-anak

Banyak penyintas sering bertanya pada diri sendiri apakah mereka juga melakukan kekerasan karena bagaimana mereka bereaksi, tetapi kenyataannya kekerasan timbal balik sangat jarang terjadi dan banyak ahli tidak percaya itu ada.

Pendapat ahli tentang mutual abuse

Meski ada beberapa kasus di mana kedua belah pihak saling menyakiti, Ruth Glenn, presiden dan CEO Koalisi Nasional Melawan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Amerika Serikat (NCADV), pada artikel NBC News (23/04/2022) membantah adanya kekerasan mutual.

Ruth percaya bahwa dalam setiap insiden di antara dua orang ada seseorang yang menjadi “agresor utama”.

Glenn menambahkan bahwa pembelaan diri terhadap agresor utama dapat terlihat sebagai kekerasan, tetapi itu tidak sama dengan pelaku yang melakukan kontrol atas korban.

“Kita sering ingin mencari alasan karena kami tidak memiliki data nyata mengapa pelaku melakukan apa yang mereka lakukan,” ujar Glenn.

“Saya pikir kita menemukan banyak cara berbeda untuk membuat pikiran kita baik-baik saja bahwa seseorang bisa menjadi kasar. Kebanyakan dari mereka secara aktif membuat pilihan untuk menjadi kasar. Mereka membutuhkan kekuasaan dan kontrol,” sambungnya.

Di saat memuncaknya kasus pengadilan yang sangat sensasional dan dipublikasikan, istilah untuk menggambarkan perilaku kasar sering menjadi tren online.

Ungkapan yang tidak tepat seperti “gaslighting” dan “kekerasan mutual” dapat memburamkan percakapan tentang kekerasan dalam rumah tangga menurut Glenn.

Baca juga: Ini Alasan Film Kekerasan Berbahaya Jika Ditonton Anak-anak

“Tolong jangan gunakan istilah-istilah itu sampai Anda mengerti artinya,” tekan Glenn.

“Sebab Anda akan menyebabkan lebih banyak salah sangka daripada kebaikan,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau