KOMPAS.com - Dalam mempersiapkan kehamilan, seorang wanita membutuhkan suntik vaksin untuk beberapa penyakit, dari gondong hingga tetanus.
Mengutip Pregnancy Birthbaby, untuk menghadapi kehamilan seorang wanita butuh vaksinasi.
Sebab, selama kehamilan sistem kekebalan wanita lebih lemah dari biasanya. Sehingga, ia dan calon bayinya lebih rentan terhadap serangan infeksi dan penyakit berbahaya.
Baca juga: Kenali Penyebab Solusio Plasenta, Komplikasi Kehamilan Serius
Sebelum hamil, semua wanita dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi karena beberapa dari vaksin tidak dianjurkan selama mengandung.
Mengutip Canada.ca, vaksin hidup seperti MMR (gondong, campak dan rubella) dan cacar air (varicella) harus diberikan setidaknya 4 minggu sebelum hamil.
vaksin membantu melindungi wanita dan bayi dalam kandungan mempersiapkan kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan kuman tertentu.
Beberapa kuman tersebut dapat menyebabkan:
Berikut daftar vaksin yang perlu diberikan kepada wanita untuk mempersiapkan kehamilan:
Baca juga: Tips Mempersiapkan Kehamilan yang Sehat
Mengutip Canada.ca, rubella khususnya bisa berbahaya bagi wanita dan bayi yang sedang berkembang dalam kandungan.
Infeksi rubella selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital.
Itu adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan cacat lahir besar dan keguguran atau lahir mati.
Mengutip Pregnancy Birth, vaksin MMR ini harus dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Dianjurkan agar seorang wanita menerima vaksin MMR 4 minggu sebelum mencoba untuk hamil.
Mengutip Pregnancy Birth, infeksi cacar air selama kehamilan dapat menyebabkan penyakit parah pada wanita dan bayi dalam kandungan.
Tes darah sederhana dapat menentukan apakah Anda memiliki kekebalan terhadap infeksi ini.
Jika tetap tidak kebal, bicarakan dengan dokter kandungan tentang penerimaan 2 dosis vaksin untuk kekebalan penuh.
Baca juga: Tips Menghadapi Trimester III Kehamilan
Mengutip Pregnancy Birth, influenza dapat menyebabkan penyakit serius.
Risiko komplikasi serius pada wanita hamil hingga 5 kali lebih tinggi dari biasanya. Oleh karena itu, vaksin influenza direkomendasikan untuk semua wanita hamil.
Vaksin influenza aman dan dapat diberikan sebelum, selama atau setelah kehamilan.
Mendapatkan vaksinasi setiap tahun melindungi Anda dari jenis virus baru dan juga mengurangi risiko penyebaran influenza ke bayi.
Bayi juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi jika mereka terkena flu.
Mendapatkan vaksin flu selama kehamilan Anda juga akan memberikan perlindungan berkelanjutan kepada bayi Anda yang baru lahir selama 6 bulan pertama setelah kelahiran.
Baca juga: Pendarahan Selama Kehamilan Muda
Mengutip Primaya Hospital, HPV atau human papillomavirus dapat menyebabkan kanker serviks bagi perempuan, termasuk ibu hamil. Vaksin HPV bertujuan mencegah infeksi penyakit tersebut.
Ibu hamil yang terinfeksi HPV juga mungkin harus menjalani persalinan caesar bila ada risiko persalinan normal akibat infeksi pada jalan lahir bayi.
Mengutip Primaya Hospital, vaksin PCV atau pneumococcal conjugate vaccine bisa melindungi ibu dan janin dari risiko infeksi bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan bakteremia.
Mengutip Pregnancy Birth, perlindungan terhadap penyakit serius yang disebabkan oleh penyakit pneumokokus direkomendasikan untuk perokok dan orang-orang dengan penyakit:
Baca juga: Cara Menjaga Tubuh untuk Mempersiapkan Kehamilan
Mengutip Canada.ca, hepatitis B disebabkan oleh virus yang menginfeksi hati dan dapat ditularkan ke bayi Anda saat melahirkan.
Vaksin hepatitis B mungkin direkomendasikan:
Mengutip Pregnancy Birth, hepatitis B adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan kerusakan hati jangka panjang.
Jika Anda merencanakan kehamilan, penting untuk memeriksa apakah Anda perlu divaksinasi untuk hepatitis B.
Baca juga: Perubahan Fisik dan Emosional yang Terjadi Selama Kehamilan
Mengutip Primaya Hospital, ada 3 jenis penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin ini, yakni tetanus, difteri, dan pertusis.
Bila terkena salah satu saja dari penyakit itu, ada risiko kesehatan bagi ibu dan janin saat kehamilan.
Mengutip Harvard Health Publishing, vaksin tetanus, difteri, dan pertusis (Tdap), diberikan selama trimester III.
Vaksin ini melindungi terhadap pertusis (batuk rejan) pada wanita hamil yang mungkin menularkannya kepada bayi mereka selama persalinan, dan juga melindungi selama masa awal kehidupan bayi ketika pertusis dapat mengancam jiwa.
Selain itu, Tdap direkomendasikan untuk siapa saja yang belum menerima vaksin dan akan melakukan kontak dekat dengan bayi berusia kurang dari satu tahun, seperti kakek-nenek atau penyedia penitipan anak.
Baca juga: Mual dan Muntah pada Kehamilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.