Kondisi ini menyebabkan Anda terus-menerus panik atau khawatir tentang masa depan.
Orang yang menderita kecemasan mengalami kesulitan membuat keputusan karena ketakutan tentang "bagaimana jika" yang menguasai mereka.
Selalu merasa cemas harus bertindak sebagai bel alarm, memberi tahu Anda ada sesuatu yang tidak beres.
Penelitian Better Up menunjukkan bahwa 55 persen karyawan mendekam pada saat tertentu.
Mendekam dapat digambarkan sebagai perasaan kekosongan dan stagnasi, di mana perasaan ini berkembang ketika pikiran seseorang merasa kehabisan energi.
Seseorang yang terjebak dalam keadaan merana seringkali merasa apatis dan terputus dari teman dan rekan kerja.
Jika perasaan ini terus berlanjut, secara bertahap dapat mengisolasi Anda dari orang-orang dalam hidup.
Baca juga: 16 Gejala Pendarahan Otak Akibat Kecelakaan
Ketika Anda kelelahan otak, tantangan tampaknya hampir mustahil untuk diatasi.
Kurangnya kekuatan batin dan kepercayaan diri membuat Anda kurang tangguh dalam menghadapi stresor akut.
Misalnya, seseorang yang kurang memiliki ketahanan emosional dapat dengan mudah hancur di bawah tekanan tugas kerja yang menantang.
Ketahanan yang rendah membuat Anda melihat pekerjaan atau tantangan hidup sebagai kemunduran dari pada kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
Kelelahan otak dan depresi saling berhubungan. Kelelahan adalah gejala depresi dan sebaliknya.
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang dapat memiliki banyak penyebab, termasuk peristiwa kehidupan yang membuat stres.
Ini ditandai dengan rasa putus asa dan kurangnya energi untuk terlibat dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Kenali Akibat Depresi pada Perubahan Bentuk dan Fungsi Otak
Mengutip Better Up, ciri-ciri kelelahan otak tidak hanya emosional, tetapi juga dapat muncul sebagai gejala fisik yang mengganggu kesehatan dan kesejahteraan, meliputi: