Mengutip National Kidney Foundation, ketika ginjal bermasalah, tidak menyaring dengan benar, lebih banyak racun tetap berada di dalam darah, tidak meninggalkan tubuh melalui urin.
Hal ini dapat membuat seseorang mengalami kondisi sulit tidur.
Ada juga hubungan antara obesitas dan penyakit ginjal kronis.
Sleep apnea lebih sering terjadi pada mereka memiliki penyakit ginjal kronis, dibandingkan dengan orang pada umumnya.
Baca juga: 10 Kebiasaan yang Memicu Penyakit Ginjal
Mengutip National Kidney Foundation, kulit kering dan gatal bisa menjadi tanda penyakit mineral dan tulang yang sering menyertai penyakit ginjal stadium lanjut.
Ketika kondisi ini terjadi ginjal tidak lagi mampu menjaga keseimbangan mineral dan nutrisi dalam darah dengan tepat.
Mengutip Best Life, sebuah makalah pada 2015 yang diterbitkan dalam Seminars in Nephrology mencatat bahwa hingga 40 persen pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir mengalami pruritus atau gatal kronis.
Mengutip National Kidney Foundation, jika Anda merasa ingin buang air kecil terus-menerus (beser), terutama di malam hari, ini bisa menjadi tanda ginjal bermasalah.
Ketika filter ginjal rusak, dapat menyebabkan peningkatan keinginan untuk buang air kecil.
Terkadang beser juga bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih atau pembesaran prostat pada pria.
Baca juga: Apa Saja Penyebab Penyakit Ginjal?
Mengutip National Kidney Foundation, ginjal yang sehat dapat menjaga sel-sel darah dalam tubuh saat menyaring limbah untuk membuat urin.
Namun ketika filter ginjal rusak, sel-sel darah ini bisa mulai "bocor" ke dalam urin.
Selain menandakan ginjal bermasalah, urin berdarah bisa menjadi indikasi tumor, batu ginjal, atau infeksi.
Mengutip Best Life, jika Anda melihat urin terlihat sedikit merah atau coklat, penting bagi Anda untuk pergi ke dokter sebelum masalah potensial menjadi lebih buruk.
Mengutip National Kidney Foundation, busa berlebihan dalam urin, terutama yang mengharuskan Anda menyiram beberapa kali sebelum hilang, menunjukkan protein dalam urin.