KOMPAS.com - Gagal ginjal merupakan kondisi saat salah satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi secara baik dengan sendirinya.
Terkadang, gagal ginjal bersifat sementara dan dapat kembali lagi. Di lain kasus, gagal ginjal merupakan kondisi kronis yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu.
Gagal ginjal biasanya tidak terjadi dalam semalam.
Baca juga: 10 Tanda Seseorang Alami Gagal Ginjal
Penyakit gagal ginjal kronis mengacu pada sekelompok kondisi kesehatan yang mempengaruhi seberapa baik fungsi ginjal Anda dari waktu ke waktu.
Jika tidak diobati, penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan gagal ginjal.
Ginjal memiliki beberapa fungsi penting untuk tubuh. Ginjal menjaga seluruh tubuh tetap seimbang dengan:
- Membuang produk kotoran dan cairan sisa dari tubuh
- Membantu membuat sel darah merah
- Membantu mengontrol tekanan darah.
Penyebab
Penyebab paling umum dari gagal ginjal adalah diabetes dan tekanan darah tinggi. Namun, terkadang gagal ginjal terjadi dengan cepat karena penyebab yang tidak terduga.
Ketika ginjal kehilangan fungsinya secara tiba-tiba (dalam beberapa jam atau hari), kondisi ini disebut gagal ginjal akut.
Jenis gagal ginjal ini seringkali bersifat sementara. Penyebab umum gagal ginjal akut dapat meliputi:
- Penyakit ginjal autoimun
- Obat-obatan tertentu
- Dehidrasi parah
- Obstruksi saluran kemih
- Penyakit sistemik tidak terkontrol seperti penyakit jantung atau hati.
Baca juga: Mengenal Prosedur Cuci Darah untuk Pasien Gagal Ginjal
Penyebab terbesar gagal ginjal akibat penyakit ginjal kronis adalah:
- Diabetes: Diabetes yang tidak dikelola dapat menyebabkan kadar gula darah yang tidak terkontrol.
- Gula darah tinggi yang terus-menerus dapat merusak organ tubuh, termasuk ginjal.
- Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi (hipertensi) berarti darah mengalir melalui pembuluh darah dengan kekuatan yang meningkat. Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat merusak jaringan ginjal.
Penyebab lain dari penyakit ginjal kronis meliputi:
- Penyakit ginjal polikistik, suatu kondisi keturunan di mana kista tumbuh dalam ginjal.
- Penyakit glomerulus, seperti glomerulonefritis, yang memengaruhi seberapa baik ginjal dapat menyaring zat sisa metabolisme.
- Lupus dan penyakit autoimun lainnya yang dapat memengaruhi banyak sistem tubuh.
Tipe
Ada lima jenis berbeda dari gagal ginjal.
Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba berhenti bekerja dengan baik. Gagal ginjal kronis terjadi seiring waktu.
Lima jenis gagal ginjal meliputi:
- Gagal ginjal prerenal akut. Aliran darah yang tidak mencukupi ke ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal prerenal akut.
- Gagal ginjal intrinsik akut. Kondisi ini dapat terjadi akibat trauma langsung pada ginjal, seperti benturan fisik atau kecelakaan.
- Gagal ginjal prerenal kronis. Ketika tidak ada cukup darah yang mengalir ke ginjal untuk waktu yang lama, ginjal mulai menyusut dan kehilangan kemampuan untuk berfungsi.
- Gagal ginjal intrinsik kronis. Kondisi ini terjadi ketika ada kerusakan jangka panjang pada ginjal karena penyakit ginjal intrinsik.
- Gagal ginjal pasca ginjal kronis. Penyumbatan jangka panjang pada saluran kemih mencegah buang air kecil.
Baca juga: 10 Gejala Gagal Ginjal Stadium 5 yang Perlu Diwaspadai
Gejala
Tanda-tanda gagal ginjal akut berupa:
- Pembengkakan pada tangan, kaki dan wajah (edema).
- Pendarahan di dalam
- Kebingungan
- Kejang
- Koma
- Tes darah dan urin yang tidak normal
- Tekanan darah tinggi.
Penyakit Ginjal Kronis
Seorang pasien dengan penyakit ginjal kronis mungkin tidak memiliki gejala apapun sampai fungsi ginjal menurun hingga 20 persen atau kurang. Pada tahap itu, tanda-tanda ini mungkin akan muncul:
- Tes darah dan urin yang tidak normal
- Tekanan darah tinggi
- Penurunan berat badan tanpa alasan
- Jumlah sel darah merah yang rendah (anemia)
- Mual
- Muntah
- Rasa logam di mulut
- Kehilangan selera makan
- Sesak napas
- Mati rasa dan kesemutan
- Kebingungan
- Koma
- Kejang
- Mudah memar
- Gatal
- Kelelahan
- Otot berkedut dan kram
- Tulang lemah yang mudah patah
- Gatal
- Pembengkakan pada tangan, kaki, dan wajah (edema)
- Susah tidur.
Baca juga: Kenali Apa itu Uremia, Gejala Gagal Ginjal Stadium Akhir
Diagnosis
Tenaga kesehatan dapat melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis gagal ginjal. Beberapa tes yang paling umum termasuk:
- Urinalisis. Dokter mungkin mengambil sampel urin untuk menguji sesuatu yang tidak biasa, termasuk protein atau gula atipikal yang masuk ke urin. Dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan sedimen urin untuk mencari sel darah merah dan putih, tingkat bakteri yang tinggi, dan sejumlah besar partikel berbentuk tabung yang disebut cellular cast.
- Pengukuran volume urin. Mengukur produksi urin adalah salah satu tes paling sederhana untuk membantu mendiagnosis gagal ginjal. Misalnya, produksi urin yang rendah mungkin menunjukkan bahwa penyakit ginjal disebabkan oleh penyumbatan saluran kemih.
- Sampel darah. Dokter mungkin melakukan tes darah untuk mengukur zat yang disaring oleh ginjal, seperti nitrogen urea darah dan kreatinin.
- Pencitraan. Tes seperti ultrasound, MRI, dan CT Scan memberikan gambar ginjal dan saluran kemih untuk mengidentifikasi penyumbatan atau masalah lain.
- Sampel jaringan ginjal. Sampel jaringan diperiksa apabila ada deposit yang tidak biasa, jaringan parut, atau organisme menular.
Perawatan
Dialisis dan transplantasi ginjal adalah dua perawatan untuk gagal ginjal.
Perawatan dialisis maupun transplantasi ginjal akan mengambil alih sebagian pekerjaan ginjal yang rusak dan membuang zat sisa dan cairan ekstra dari tubuh.
Baca juga: 13 Makanan Tinggi Potasium yang Harus Dihindari Penderita Gagal Ginjal
- Dialisis: Ada dua jenis dialisis, hemodialisis dan dialisis peritoneal. Keduanya membuang zat sisa dan cairan ekstra dari darah. Hemodialisis menggunakan mesin ginjal buatan, sedangkan peritoneal menggunakan lapisan dalam perut.
- Transplantasi ginjal: Transplantasi ginjal adalah operasi yang menempatkan ginjal yang sehat di dalam tubuh.
Kemungkinan besar yang terjadi adalah tim perawatan kesehatan akan mendiskusikan dengan pasien untuk mengembangkan rencana perawatan yang tepat.
Rencana perawatan mungkin termasuk:
- Minum obat-obatan
- Membatasi garam
- Membatasi makanan tertentu
- Berolahraga
- Pasien juga akan memerlukan perawatan untuk masalah kesehatan lain yang mungkin dimiliki, termasuk tekanan darah tinggi atau diabetes.
Komplikasi
Gagal ginjal dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
- Anemia
- Kelemahan tulang
- Retensi cairan
- Penyakit jantung
- Hiperkalemia, peningkatan kadar kalium
- Asidosis metabolik, tubuh mengandung terlalu banyak asam
- Komplikasi sekunder seperti: gagal hati, penumpukan cairan di paru-paru, artritis, kerusakan saraf, dan infeksi kulit.
Baca juga: 8 Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal
Pencegahan
Meskipun gagal ginjal kronis tidak dapat disembuhkan, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu menjaga fungsi ginjal yang dimiliki saat ini.
Kebiasaan dan rutinitas yang sehat dapat memperlambat seberapa cepat ginjal kehilangan kemampuan fungsionalnya.
Jika memiliki penyakit ginjal kronis, seseorang harus:
- Pantau fungsi ginjal dengan bantuan dokter.
- Jaga kadar gula darah.
- Jaga tingkat tekanan darah dalam kisaran normal.
- Hindari merokok.
- Buatlah pilihan diet yang sehat, seperti membatasi makanan tinggi protein dan sodium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.