KOMPAS.com - Anak susah makan adalah kondisi yang banyak dikeluhkan oleh orangtua. Meski kondisi ini cukup umum, tapi tak bisa dipungkiri anak yang menolak makan membuat orang frustrasi hingga terpancing emosi.
Bahkan tak jarang, beberapa orang tua (khususnya ibu) sering mengibaratkan bahwa separuh masalah ibu terangkat ketika melihat anak mau makan.
Bagaimana tidak, kerap kali, seorang ibu telah berusaha mencari resep makanan menarik hingga berkutat berjam-jam di dapur untuk membuat suatu makanan yang ketika disajikan langsung ditolak mentah-mentah oleh buah hati.
Baca juga: Anak Susah Makan Bikin Gizi Buruk, Atasi dengan 7 Cara Berikut
Hal ini tentu membuat ibu khawatir tentang kebutuhan nutrisi si kecil yang tidak terpenuhi. Ketika kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi ditakutkan akan membuat tumbuh kembang buah hati menjadi tidak optimal.
Kekhawatiran-kekhawatiran inilah yang membuat penelusuran mesin pencari dipenuhi hal-hal seperti solusi anak susah makan, mengapa anak usia tertentu menolak makan, bagaimana agar anak makan lahap, dan sebagainya.
Lalu, bagaimana cara mengatasi anak susah makan?
Untuk mendapat mendapatkan cara yang tepat mengatasi anak susah makan, kita perlu mengenali terlebih dahulu penyebab dari kondisi ini.
Anda perlu melihat apakah ada masalah pada proses makan pada anak. Apakah anak mengalami kesulitan mengunyah atau menelan.
Bisa jadi juga anak sering tersedak sehingga membuatnya tidak mau makan.
Selain itu, Anda perlu melihat bagaimana kondisi anak ketika waktu makan.
Hal ini penting untuk mengetahui bagaimana suasana hati anak pada jam makan. Coba perhatikan apakah anak sedang tidak enak badan, sedang melakukan aktivitas tertentu yang menyita perhatian, atau malah sedang bosan dan suka pada jenis makanan tertentu.
Setelah mengetahui penyebabnya, tentu kita dengan mudah dapat mencari solusi dari anak yang susah makan. Anda juga dapat menerapkan beberapa tips yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Baca juga: Pahami 3 Penyebab Anak Susah Makan dan Cara Mengatasinya
Anak-anak biasanya masih sangat sulit memecah fokus. Jika sedang fokus pada suatu hal, biasanya mereka kehilangan minat pada hal lain.
Hal ini juga berlaku pada proses makan. Jika Anda memberi makan saat anak sibuk bermain tentu akan ditolak.
Tidak hanya bermain, distraksi berupa tontonan di televisi atau gawai juga dapat memberikan reaksi serupa dari anak.
Sekilas, memberi tontonan di televise atau gawai memang seperti membuat mereka tetap sibuk sehingga mau membuka mulut. Tapi, membiasakan hal ini justru memicu masalah gangguan makan, misalnya mengemut makanan.