Namun, pasien dari kondisi ini biasanya menderita semacam trauma emosional sebelumnya. Selain trauma emosional, peneliti menemukan adanya katekolamin, atau dikenal sebagai adrenalin.
Jika seseorang mengalami trauma emosional, jantung akan berdetak kencang dan tingkatan adrenalin akan melonjak.
Lonjakan adrenalin inilah yang dapat menyebabkan Takotsubo Cardiomyopathy.
Namun, Institute of Human Adrenaline percaya bahwa tidak hanya karena trauma emosional atau adrenalin, melainkan banyak hal yang terjadi di saat yang bersamaan juga dapat menyebabkan hal ini terjadi.
Terlepas dari apa penyebabnya, apa yang terjadi pada jantung adalah bagian bawah jantung yang runcing (apex) menggembung, sedangkan bagian atas ventrikel kiri (base) berkontraksi. Jadi jika jantung mengalami kontraktur dan pembengkakan pada saat yang bersamaan, itulah yang membuat bentuk perangkap gurita seperti namanya.
Baca juga: Patah Hati Bisa Sebabkan Kematian, Berikut Cara Mengobatinya
Kondisi ini menimbulkan masalah karena, selain jantung benar-benar membesar, jantung tidak lagi dapat berkontraksi secara efektif.
Ini berarti tidak dapat memompa jumlah darah beroksigen yang cukup untuk dikirim ke seluruh tubuh.
Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen dan dapat berpotensi fatal.
Meskipun ada kemungkinan berakibat fatal, sebagian pasien dapat pulih sepenuhnya, kecuali jika mereka memiliki kondisi lain yang mendasarinya.
Ventrikel kiri kira-kira akan kembali normal setelah beberapa bulan istirahat dan beberapa obat, seperti beta blocker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.