Tidak hanya memiliki dampak emosional, seseorang yang mengalami patah hati yang berat dapat menimbulkan broken heart syndrome atau sindrom patah hati.
Baca juga: 10 Tanda Patah Hati Mengusik Kesehatan Mental dan Fisik
Institute of Human Anatomy menyatakan bahwa broken heart syndrome sebenarnya bukanlah nama yang tepat untuk kondisi tersebut.
Kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan Takatsubo Cardiomyopathy, yang merupakan bahasa Jepang untuk “masalah otot jantung yang terlihat seperti perangkap gurita”.
Dinamakan seperti demikian karena pada kondisi ini jantung menggelembung dan terlihat seperti kendi yang digunakan untuk menangkap gurita.
Peneliti masih belum mengetahui patofisiologi yang tepat untuk kondisi ini.
Namun, pasien dari kondisi ini biasanya menderita semacam trauma emosional sebelumnya. Selain trauma emosional, peneliti menemukan adanya katekolamin, atau dikenal sebagai adrenalin.
Jika seseorang mengalami trauma emosional, jantung akan berdetak kencang dan tingkatan adrenalin akan melonjak.
Lonjakan adrenalin inilah yang dapat menyebabkan Takotsubo Cardiomyopathy.
Namun, Institute of Human Adrenaline percaya bahwa tidak hanya karena trauma emosional atau adrenalin, melainkan banyak hal yang terjadi di saat yang bersamaan juga dapat menyebabkan hal ini terjadi.
Terlepas dari apa penyebabnya, apa yang terjadi pada jantung adalah bagian bawah jantung yang runcing (apex) menggembung, sedangkan bagian atas ventrikel kiri (base) berkontraksi. Jadi jika jantung mengalami kontraktur dan pembengkakan pada saat yang bersamaan, itulah yang membuat bentuk perangkap gurita seperti namanya.
Baca juga: Patah Hati Bisa Sebabkan Kematian, Berikut Cara Mengobatinya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.