KOMPAS.com - Pengelolaan gaya hidup, skrining, hingga vaksinasi dapat menjadi cara pencegahan kanker serviks.
Kanker serviks atau leher rahim adalah penyakit kanker yang paling banyak kedua diderita perempuan di Indonesia.
Mengutip Kementerian Kesehatan, estimasi Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) pada 2012, insiden kanker di Indonesia 134 per 100.000 penduduk.
Insiden kanker tertinggi pada perempuan saja terdiri dari kanker payudara sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan kanker serviks 17 per 100.000 dan kanker kolorektal 10 per 100.000 perempuan.
Baca juga: Kanker Serviks Selama Kehamilan Ancam Keselamatan Ibu dan Janin
Mengutip Verywell Health, hingga 93 persen kanker serviks dapat dicegah, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat.
Kanker serviks disebabkan oleh kelainan pada sel-sel serviks yang biasanya berkembang perlahan seiring waktu.
Hampir selalu kanker serviks disebabkan oleh infeksi menular seksual dari jenis human papillomavirus (HPV) berisiko tinggi.
Mengutip Medical News Today, HPV dikaitkan dengan 99 persen dari kasus kanker serviks, menurut WHO.
Mengutip NHS, infeksi HPV dapat terjadi melalui:
Beberapa cara pencegahan kanker serviks yang dapat Anda lakukan meliputi:
Baca juga: Kenali Stadium Kanker Serviks dengan Macam Karakteristiknya
Mengutip Verywell Health, memiliki banyak pasangan seksual dapat meningkatkan risiko Anda terkena HPV dan penyakit menular seksual lainnya.
Tidak berganti-ganti atau hanya memiliki satu pasangan seksual dapat menjadi cara pencegahan kanker serviks, meskipun tidak menghilangkan keseluruhan kemungkinan Anda terkena.
Mengutip Verywell Health, menggunakan kondom yang konsisten dan benar dapat menjadi cara pencegahan kanker serviks selanjutnya.
Sebab, kondom dapat memberikan perlindungan dan mengurangi kemungkinan penyebaran infeksi HPV, penyebab kanker serviks.
HPV menyebar melalui kontak kulit ke kulit di area genital.
Namun, kondom tidak memberikan perlindungan penuh terhadap infeksi HPV, karena kontak dengan virus masih dapat terjadi.
Mengutip Verywell Health, tidak merokok mengurangi risiko terkena kanker serviks, meskipun merokok tidak terkait dengan infeksi HPV.
Merokok menghabiskan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan, yang biasanya membantu Anda melawan virus seperti HPV dan kanker.
Wanita yang merokok 2 kali lebih mungkin terkena kanker serviks dibandingkan bukan perokok.
Mengutip Medical News Today, racun dalam rokok dapat merusak atau mengubah DNA sel, menyebabkan tumor mulai berkembang.
Studi 2019 menemukan bahwa perokok pasif dan memiliki pasangan seksual yang merokok dapat berkontribusi pada risiko kanker serviks.
Nikotin dan zat lain dalam tembakau dapat masuk ke leher rahim melalui air mani, mengganggu sistem kekebalan dan kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri melawan kanker.
Baca juga: Gejala Kanker Serviks Stadium IV yang Harus Diwaspadai