Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 09/12/2022, 17:04 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

dr. Unedo Hence Markus, Sp.OG(K) Onk
Divalidasi oleh:
dr. Unedo Hence Markus, Sp.OG(K) Onk

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi Mayapada Hospital Kuningan www.mayapadahospital.com

KOMPAS.com - Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel leher rahim (bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina).

Berbagai jenis human papillomavirus (HPV) yang tergolong dalam infeksi menular seksual menjadi salah satu faktor penyebab dari sebagian besar kanker serviks.

Kanker serviks terjadi saat sel-sel berubah di leher rahim wanita, tempat penghubung rahim dan vagina.

Baca juga: 5 Gejala Awal Kanker Serviks Stadium Lanjut

Kanker ini dapat memengaruhi jaringan yang lebih dalam dari leher rahim dan menyebar ke bagian lain dari tubuh (bermetastasis), seringkali paru-paru, hati, kandung kemih, vagina, dan rektum.

Jenis

Terdapat lebih dari satu jenis kanker serviks.

  • Karsinoma sel skuamosa: terbentuk di lapisan serviks, ditemukan di hingga 90 persen kasus kanker serviks
  • Adenokarsinoma: jenis ini terbentuk di sel-sel yang menghasilkan lendir
  • Karsinoma campuran: memiliki fitur dari dua jenis lainnya.

Gejala

Gejala kanker serviks, antara lain:

  • Pendarahan vagina yang tidak biasa: termasuk pendarahan selama atau setelah berhubungan seks, antara periode atau setelah menopause, atau mengalami menstruasi yang lebih berat dari biasanya
  • Perubahan pada keputihan
  • Rasa sakit saat berhubungan seks
  • Rasa sakit di punggung bagian bawah, di antara tulang pinggul (panggul), atau di perut bagian bawah.

Apabila memiliki kondisi lain seperti fibroid atau endometriosis, gejala ini mungkin didapatkan secara teratur.

Baca juga: 10 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Penyebab

Kanker serviks berawal saat sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka sehingga membelah dengan cepat secara abnormal.

Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker serviks (menyebabkan adanya mutasi), tetapi dapat dipastikan bahwa disebabkan oleh HPV.

HPV sangat umum dan kebanyakan orang dengan virus ini tidak mengembangkan kanker.

Hal ini berarti terdapat faktor lain, seperti lingkungan atau pilihan gaya hidup yang dapat memengaruhi penyebab seseorang terkena kanker serviks.

Beberapa faktor risiko tersebut meliputi:

  • Banyak pasangan seksual: semakin banyak pasangan seksual, semakin besar peluang untuk tertular HPV
  • Aktivitas seksual dini: meningkatkan tertular HPV
  • Infeksi menular seksual (IMS) lainnya: seperti klamidia, gonore, sifilis, dan HIV/AIDS, serta meningkatkan risiko HPV
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah: seseorang dengan imun tubuh lemah lebih rentan terkena kanker serviks
  • Merokok: dikaitkan dengan kanker serviks sel skuamosa.

Diagnosis

Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis kanker serviks adalah sebagai berikut.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn

  • Loop electrosurgical excision procedure (LEEP): prosedur yang menggunakan loop kawat listrik untuk mendapatkan sepotong jaringan sehingga dapat diperiksa di bawah mikroskop
  • Kolposkopi: penggunaan alat bernama kolposkop bersamaan dengan lensa pembesar untuk memeriksa kelainan pada serviks. Jika jaringan abnormal ditemukan, biasanya dilakukan biopsi
  • Kuretase endoserviks: penggunaan instrumen sempit bernama kuret untuk mengikis lapisan saluran endoserviks. Biopsi ini biasanya diselesaikan bersama dengan biopsi kolposkopi
  • Biopsi kerucut (konisasi): penggunaan eksisi bedah listrik loop atau prosedur biopsi kerucut pisau dingin untuk mengangkat potongan jaringan berbentuk kerucut yang lebih besar dari serviks
  • Tes DNA/HPV: tes untuk mendeteksi adanya infeksi HPV serviks.

Perawatan

Kanker serviks seringkali dapat diobati. Perawatan yang direkomendasikan akan bergantung pada:

  • Ukuran dan jenis kanker serviks yang dimiliki
  • Lokasi kanker
  • Kondisi jika kanker sudah menyebar
  • Kesehatan secara umum.

Perawatan biasanya akan mencakup pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi.

Ini juga mungkin termasuk pengobatan dengan obat-obat yang ditargetkan untuk mengobati kanker.

Baca juga: 4 Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau